6 Tips Berpuasa Tetap Langsing dan Sehat, Anda Bisa Mencobanya

Buatlah target berapa kilogram berat badan Anda turun. Untuk normalny dalam satu bulan berat badan bisa berkurang dua hingga empat kilo.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Shutterstock
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebagian orang mengalami penambahan berat badan saat berpuasa. Sebab, perubahan gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas yang berkurang justru membuat berat badan bisa bertambah.

Padahal saat puasa biasanya digunakan sebagai momen berdiet karena makan hanya dilakukan saat berbuka dan sahur.

Nah, jika Anda ingin melakukan pola diet yang baik selama puasa bisa saja dilakukan, lho.

Melaui channel YouTubenya yaitu The Doctor's Diet, dr Dion Haryadi membagikan enam tips puasa untuk tetap langsing dan sehat yang diunggah pada 22 April 2020.

Dion Haryadi adalah dokter umum yang juga ahli di bidang nutrisi dan fitnes. Selain menjadi dokter, ia juga seorang content creator dengan akun YouTube The Doctor’s Diet yang berisikan beragam tips tentang diet dan olahraga.

Berikut 6 tips dari  Dion yang bisa Anda coba saat puasa:

1. Set Your Target

Buatlah target yang realistis dan fokus ke hal-hal yang kecil, misalnya mengurangi pola hidup yang kurang sehat seperti merokok dan makan makanan manis.

Buatlah target berapa kilogram berat badan Anda turun, untuk normalnya, Dion mengatakan dalam satu bulan berat badan bisa berkurang dua hingga empat kilogram.

Target turunnya berat badan tersebut jadikan wallpaper di handphone supaya tetap ingat.

Ilustrasi
Ilustrasi (Instagram @flamingpots)

2. Mengatur Makanan

Bagi Anda yang sudah terbiasa menghitung jumlah kalori dalam makanan yang Anda konsumsi tentu mudah.

Namun jika belum terbiasa, Dion memberikan gambaran yang cukup mudah hanya dengan tangan sebagai pengukur.

"Untuk karbohidrat ukur dengan satu cup tangan, lalu protein ukur dengan ketebalan telapak tangan, jumlah lemak yang dikonsumsi ukur dengan jempol dan sayurannya nikmati sebesar kepalan tangan," ujarnya.

Ia mengatakan setiap orang memiliki respons yang bereda-beda. Anda harus lihat perubahan berat badan jika prosesnya lambat, tambahkan karbohidrat dan lemak untuk dikonsumi.

Jika perubahan berat badan terlalu cepat, tambah porsi karbohidrat dan protein yang dikonsumsi.

3. Perhatikan Kandungan Gula

Kebanyakan orang saat berbuka puasa akan minum air mineral lalu makan besar.

Dion menjelaskan, saat puasa sinyal kelaparan jadi membuat orang lebih rakus dan kalap saat makan.

Bahkan sebagian orang justru memakan makanan yang lebih banyak yang dibutuhkan oleh tubuh, misalnya saja makan kalori tinggi nutrisinya rendah, seperti manisan, dan kue.

"Hal yang lebih tepat adalah berbuka dengan air mineral lalu konsumsi buah-buahan untuk mengatur kandungan kadar gula darah," ujarnya.

Ia memberikan contoh kurma memiliki kandungan gula yang tinggi dan serat yang banyak. Anda bisa mengonsumsi setengah cup kurma lalu istirahat dan salat, setelah itu baru makan besar.

"Ketika makan pun secukupnya saja, jangan berlebih. Untuk membantu regulasi rasa lapar bisa minum air mineral 250 mililiter sehingga saat berbuka tidak kalap," ujarnya.

4. Mengatur Sahur

Dokter Dion menyarankan saat puasa sebaiknya tidakmelewatkan sahur karena tubuh akan kekurangan energi selama menjalani ibadah puasa.

Karbohidrat dalam makanan tak semuanya sama. Sebagian makanan ada yang menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh meningkat begitu cepat saat Anda mengonsumsinya.

Makanan yang memicu lonjakan gula darah tersebut berkaitan dengan suatu skala atau sistem yang disebut sebagai indeks glikemik.

Indeks glikemik adalah sistem penomoran terkait kandungan karbohidrat dalam makanan berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Jenis makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi cenderung lebih dapat dicerna dan diserap oleh tubuh sehingga memicu lonjakan kadar gula darah dalam tubuh.

"Kita memerlukan energi yang stabil saat puasa jadi pastikan cek glikemik makanan, misalnya saja konsumsi nasi putih, daging, sayuran, buah, dan susu sehingga energinya stabil," ujarnya.

Ilustrasi olahraga
Ilustrasi olahraga (coffeekai)

5. Aktivitas Fisik

Bagi Anda yang terbiasa olahraga, Anda bisa berolahraga selama 30 menit hingga sejam sebelum berbuka.

Dion mengatakan alasannya adalah karena status hidrasi dalam tubuh sudah rendah dan cairan akan terbuang karena keringat.

"Supaya risikonya berkurang, jika tidak kuat bisa dilakukan setelah berbuka. Namun perhatikan jedanya antara olahraga dan waktu makan," ujarnya.

Berikan jeda waktu dua atau tiga jam supaya tubuh mencerna makanan terlebih dahulu baru olahraga.

6. Status Hidrasi Selama Puasa

Makanan dan minuman yang memperburuk status hidrasi adalah kafein karena bisa memproduksi urine.

Selain itu juga kafein bisa meningkatkan kewaspadaan melek dan tetap bertenaga saat dikonsumsi.

Apalagi kafein dikonsumsi setelah berbuka maka di malam hari akan menggangu istirahat. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved