Setelah Mundur, Belva Devara Diminta Tarik Keikutsertaan Ruangguru dari Mitra Program Prakerja

Belva menyatakan mundur setelah polemik keterlibatan Skill Academy by Ruang Guru dalam Program Kartu Pra Kerja.

Editor: Ravianto
Kolase Foto Surya/Tribunnews
Ilustrasi kartu pra kerja. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Staf khusus Presiden Joko Widodo, Belva Devara akhirnya mengundurkan diri setelah muncul polemik ruangguru yang masuk program kartu prakerja.

Mundurnya Belva Devara dia umumkan lewat medsos.

Namun, dia telah menyampaikan surat pengunduran dirinya, 15 April lalu dan telah disampaikan ke Jokowi, 17 April 2020. 

Belva menyatakan mundur setelah polemik keterlibatan Skill Academy by Ruang Guru dalam Program Kartu Pra Kerja.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengapresiasi langkah Belva Devara yang mengundurkan diri dari posisi staf khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, Karyono menilai, pengunduran diri pria yang memiliki nama lengkap Adamas Belva Syah Devara tak serta merta menyelesaikan polemik di tengah masyarakat terkait program Kartu Prakerja.

Pasalnya, perusahaan Ruangguru di bawah kepemimpinan Belva Devara menjadi mitra Kartu Prakerja.

"Terpilihnya Ruangguru sebagai salah satu dari delapan perusahaan yang terlibat dalam program pelatihan Kartu Prakerja dengan alokasi anggaran 5,6 triliun untuk 5,6 juta penerima manfaat Kartu Prakerja akan tetap menjadi ganjalan di mata publik meski Belva telah mengundurkan diri," kata Karyono saat dihubungi Tribunnews, Kamis (23/4/2020).

Untuk itu, Karyono menyarankan Belva Devara sebagai CEO Ruangguru untuk mengundurkan diri sebagai mitra Kartu Prakerja.

Sehingga, polemik di masyarakat bisa selesai.

"Ruangguru juga mengundurkan menjadi mitra pemerintah khusus untuk proyek pelatihan Kartu Prakerja ini, agar persoalannya 'clear," jelas Karyono.

Karyono juga langkah Adamas Belva Syah Devara yang mengundurkan diri dari posisi staf khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tepat.

Menurut Karyono, sikap Belva yang memilih mundur sebelum diberhentikan presiden merupakan salah satu bentuk pertanggung jawabkan moral kepada publik.

"Langkah itu mencerminkan sikap 'tepo saliro' menenggang perasaan orang lain. Setidaknya, menjaga perasaan publik dan wibawa Presiden Jokowi dari tudingan tidak sedap yakni memanfaatkan posisi kekuasaan untuk kepentingan pribadi," kata Karyono.

Belva Devara Resmi Undur Diri

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved