Virus Corona di Jabar
Pasien Positif Covid-19 Melarikan Diri dari RS dan Meninggal, Warga Satu Kampung di Garut Diisolasi
Puluhan warga sempat kontak erat dengan pria yang meninggal pada 1 April 2020.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Sebanyak 315 kepala keluarga (KK) di satu kampung, Desa/Kecamatan Cigedug, Garut, Jawa Barat mulai kemarin menjalani isolasi.
Hal itu dilakukan setelah salah satu warganya meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19.
Warga berjenis kelamin laki-laki berusia 20 tahun itu juga sempat kabur dari RSUD dr Slamet Garut saat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Puluhan warga sempat kontak erat dengan pria yang meninggal pada 1 April 2020.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, ada 41 KK di kampung tersebut yang kontak erat dengan kasus positif Covid-19 keempat atau KC-4.
Wilayah tersebut pun masuk kategori zona merah.
"Kontak eratnya paling banyak di kampung ini, ada sekitar 41 KK. Makanya diminta isolasi mandiri karena pertimbangannya sudah masuk zona merah," ujar Helmi, Rabu (22/4).
Pemkab Garut dan pihak desa sepakat melakukan isolasi di kampung tersebut.
Ada 315 KK yang akan menjalani isolasi mandiri.
Selama isolasi, pemerintah akan menyiapkan jaminan hidup (jadup) minimal selama 10 hari.
"Untuk satu kampung ini akan diisolasi mandiri. Kampung sekitarnya juga akan diawasi ketat," katanya yang melakukan peninjauan ke Cigedug.
Helmi juga menerapkan social dan physical distancing untuk warga di tiga kecamatan. Yakni Cikajang, Cisurupan, dan Bayongbong.
Pasien yang meninggal tersebut pernah menjalani perawatan di Puskesmas Cisurupan.
"Keluarga KC-4 ini tinggalnya menyebar, mereka juga sempat menengok. Pas penguburan juga banyak yang ikut," ujarnya.
Ia berharap, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bisa mempercepat proses uji swab.