Ini Penyebab PDP Covid-19 di Indramayu yang Meninggal Dunia Mencapai 20 Orang
Sewaktu pasien belum parah, keluarga tidak membawa ke rumah sakit atau dia tidak bilang ada riwayat bepergian atau kontak erat dengan pemudik.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengungkap alasan banyaknya pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia. Hingga Selasa (21/4/2020) diketahui sudah tercatat sebanyak 20 PDP yang tidak tertolong.
Deden Bonni Koswara mengatakan, pasien yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit bawaan yang akut dan faktor usia.
Selain itu, PDP tersebut juga mengalami perburukan kondisi saat masuk rumah sakit.
"Pasien telat datang ke rumah sakit karena baik pasien dan keluarga juga banyak yang bohong nutupin diri," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (22/4/2020).
Disebutkan Deden Bonni Koswara, kasus tidak jujurnya pasien dan kelurga kepada tim medis ini menjadi persoalan tersendiri yang sangat membahayakan.
Banyak dari pasien enggan berterus-terang saat di-tracing oleh tim medis.
• Mauro Icardi Dambakan Gabung Napoli, Semua Tergantung Wanda Nara
• Adik Zee Zee Shahab, Dulu Artis Sekarang Dokter yang Turut Tangani Pasien Covid-19
Maka, dia berharap kejadian tersebut tidak lagi terulang demi keselamatan tenaga medis.
Sebab, imbasnya akan kembali lagi ke masyarakat bilamana membutuhkan pelayanan rumah sakit karena akibat banyaknya dokter terpapar, pelayanan di rumah sakit akan terhambat.
"Selain itu, sewaktu pasien belum parah, keluarga tidak membawa ke rumah sakit atau dia tidak bilang ada riwayat bepergian atau kontak erat dengan pemudik," lanjut Deden Bonni Koswara. (*)