PSBB Bandung Raya

Di Tengah Pandemi Corona dan Hari Pertama PSBB, Sumedang Hari Ini Berusia 442 Tahun

Pada Rabu 22 April 2020 Sumedang genap berusia 442 tahun. Peringatan Hari Jadi Sumedang tahun ini

Editor: Ichsan
istimewa
Di Tengah Pandemi Corona dan Hari Pertama PSBB, Sumedang Berusia 442 Tahun 

TRIBUNJABAR.ID - Pada Rabu 22 April 2020 Sumedang  genap berusia  442 tahun. Peringatan Hari Jadi Sumedang tahun ini  dilaksanakan dengan serba kesederhanaan  dan keprihatinan di tengah pandemi virus corona. Persis puncak peringatan hari jadi, 22 April ini Kabupaten Sumedang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PPBS) sampai 5 Mei 2020.

Pemkab Sumedang yang sudah merancang program-program pembangunan untuk mewujudkan Sumedang yang sejahtera masyaratnya, agamis ahlaknya, maju daerahnya, profesional aparaturnya dan kreatif ekonominya atau Sumedang Simpati harus memfokuskan penanganan pada pencegahan penyebaran Covid-19.

“Fokus pemerintahan sekarang ke percepatan penanganan pencegahan penyebaran Covid-19.  Mulai Rabu (22/4) ini bersama wilayah Bandung Raya, Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Kabupaten Sumedang memberlakukan PSBB,” kata Bupati Dony Ahmad Munir, Selasa (21/4).

Menurutnya,  PSBB upaya pencegahan penyebaran Covid 19 secara optimal. “Lebih baik dilakukan secara ketat dan disiplin tapi korona cepat selesai daripada longgar, tidak disiplin dan mengakibatkan banyak korban jiwa,” katanya.

Hari Pertama PSBB di Kota Bandung, Masih Banyak Naik Motor Boncengan, Naik Mobil di Samping Sopir

Di Tengah Pandemi Corona dan Hari Pertama PSBB, Sumedang Berusia 442 Tahun II
Di Tengah Pandemi Corona dan Hari Pertama PSBB, Sumedang Berusia 442 Tahun II (istimewa)

Sejak ditemukannya kasus pertama positif Covid-19 di Sumedang  22 Maret 2020, perkembangan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus mengalami kenaikan. “Sumedang satu hamparan dengan Bandung. Kalau Bandung melaksanakan PSBB dan Sumedang tidak, maka terjadi kebocoran sehingga Sumedang berpotensi menjadi tempat penyebaran virus korona,” katanya.

Menurutnya,  ODP di Sumedang sangat banyak  karena banyak  pemudik  dari kawasan merah pulang kampung tersebar di seluruh kecamatan dan pelosok desa. “Selain itu  di perbatasan Bandung-Sumedang merupakan kawasan industri dan berdiri pabrik-pabrik dengan jumlah karyawannya sangat banyak yang tinggal di Sumedang dan Bandung. Mobilisasi orang sangat tinggi,” katanya.

Namun, terang dia,  penyebaran kasus Covid-19  di  Sumedang  relatif masih terkendali, “Hal itu tidak terlepas dari optimalisasi pembatasan sosial dan konsolidasi data jumlah ODP secara berjenjang mulai tingkat desa sampai dengan kabupaten. PSBB ini ihktiar untuk pencegahan,” katanya.

Dinas Kesehatan sudah melakukan  rapid tes terhadap 1.618 orang dan telah dilakukan rapid test ulang sebanyak 85 kali.  “Saat massa PSBB akan dilakukan rapid test massal untuk mengetahui penyebaran dan dilakukan langkah pencegahan. Sampai hari ini ada empat orang positif  Covid-19 hasil  swab tes. Mereka diisolasi di rumah sakit dan keluarganya melakukan isolasi mandiri di rumah,” katanya.

Bupati Dony memastikan Sumedang  siap menghadapi PSBB  temasuk ketersediaan hidup dasar rakyat, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran dan operasionalisasi jaring pengaman sosial serta aspek pengamanan. “Pemkab memenuhi kebutuhan  sembako bagi masyarakat yang terdampak.  Mendahulukan keselamatan jiwa manusia.

Prinsipnya jangan sampai ada warga Sumedang  yang kelaparan dan tidak bisa makan di tengah pandemi Covid ini. Kami mendirikan dapur umum di setiap desa menyiapkan nasi bungkus,” katanya.

PSBB di Kota Bandung, Pemotor yang Boncengan Dihentikan, Kalau KTP-nya Satu Alamat Boleh Jalan

Dari segi anggaran,  sudah dianggarkan Rp 89,28 miliar.  Rinciannya untuk sarana prasarana kesehatan Rp  48,29 miliar, untuk penanganan dampak ekonomi Rp  17,05 miliar, untuk penyediaan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Rp 23,33 miliar dan untuk operasional Tim Gugus Tugas Rp 2,6 miliar.

Untuk sarana prasarana kesehatan telah disiapkan tiga rumah sakit,  RSUD Sumedang sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, Rumah Sakit Pakuwon dan Rumah Sakit Harapan Keluarga. Juga telah disiapkan tempat isolasi jika terjadi lonjakan luar biasa pasien dalam pengawasan (PDP) yang harus diisolasi.

Untuk mengoptimalkan PSBB, selain mengefektifkan patroli kewilayahan juga ada cek poin  tipe A di 26 kecamatan, tipe B, dan tipe C di 10 posko pengawasan pintu keluar masuk Sumedang.  “Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada semuanya yang telah berjuang bersama-sama mencegah penyebaran virus korona. Semoga pandemi ini bisa berakhir secepatnya, bumi kita pulih, dan orang-orang bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” kata Dony.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved