Hafidh Rela Isi Celengan Disumbang untuk Pengadaan APD padahal Ditabung untuk Bantu Pernikahan Kakak

Bocah 9 tahun itu terketuk hatinya karena sering melihat tim medis yang kekurangan alat pelindung diri ( APD).

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
ISTIMEWA
UANG TABUNGAN-Moch Hafidh sumbangkan uang tabungannya untuk beli APD, Kamis (16/4/2020). 

TRIBUNJABAR.ID - Sungguh berjiwa besar. Itulah Hafidh, seorang bocah SD yang menyumbangkan isi celengannya.

Hafidh yang merupakan murid kelas 3 SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot itu mendatangi Mapolsek Dayeuhkolot, Kamis (16/4/2020).

Bocah 9 tahun itu terketuk hatinya karena sering melihat tim medis yang kekurangan alat pelindung diri ( APD).

Ini kisah Hafidh yang bisa dijadikan inspirasi untuk masyarakat lainnya.

1. Sumbang Isi Celengan

Hafidh datang ke kantor polisi dengan membawa kaleng biskuit.

Kaleng itu merupakan celengan yang rajin ia isi dari uang jajannya.

Jiwa besar Hafidh untuk menolong sesama luar biasa.

Hafidh yang menggunakan baju berwarna oranye itu di antar ibunya, Rikoh.

2. Dari Keluarga Sederhana

Seorang bocah bernama Hafidh tiba-tiba saja mendatangi Polsek Dayeuhkolot, dia menyumbangkan tabungannya untuk beli APD.
Seorang bocah bernama Hafidh tiba-tiba saja mendatangi Polsek Dayeuhkolot, dia menyumbangkan tabungannya untuk beli APD. (Istimewa)

Hafidh bukanlah anak yang lahir dari keluarga bergelimang harta.

Tapi ketulusan hatinya membuat ia rela memberikan tabungannya.

Ayah Hafidh, Ruhiyatna bekerja sebagai tukang servis televisi.

Sedangkan ibunya, Rikoh Rotikoh adalah pedagang bakso ayam.

Mereka tinggal di Desa Citeureup, Kecamtan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

3. Untuk Pengadaan APD

Seorang bocah bernama Hafidh tiba-tiba saja mendatangi Polsek Dayeuhkolot, Polresta Bandung bersama dengan ibunya, Rikoh Rotikoh.
Seorang bocah bernama Hafidh tiba-tiba saja mendatangi Polsek Dayeuhkolot, Polresta Bandung bersama dengan ibunya, Rikoh Rotikoh. (Istimewa)

Rikoh menceritakan awal keinginan Hafidh menyumbangkan tabungannya karena banyak pemberitaan pandemi virus corona.

Hafidh juga mengetahui bahwa tenaga medis sangat membutuhkan APD namun barang tersebut sulit didapatkan.

"Hafidh sempat menanyakan kepada saya, apa dan untuk apa APD tersebut, lalu saya menjelaskan kepada dia, APD adalah Alat Pelindung Diri yang digunakan dokter dalam menangani pasien virus korona," kata Rikoh.

Rikoh menceritakan, kemudian Hafidh mengungkapkan ingin membantu tapi tak ada uang.

4. Awalnya untuk Pernikahan Kakak

Uang tabungan yang disumbangkan Hafidh sebenarnya untuk membantu dana pernikahan kakakanya.

Selama sembilan bulan, Hafidh meyisihkan uang jajannya.

"Tapi ini ada tabungan buat nikah kakak, enggak apa-apa ini aja disumbangkan. Saya bilang itu terserah kamu aja, dari semalam dia ngajak-ngajak ke sini terus (Mapolsek Dayeuhkolot)," ujar Rikoh.

Moch Hafidh sumbang uang tabungan ke Polsek Dayeuhkolot untuk membeli APD, Kamis (16/4/2020).
Moch Hafidh sumbang uang tabungan ke Polsek Dayeuhkolot untuk membeli APD, Kamis (16/4/2020). (Istimewa)

Setiap harinya, Hafidh diberi uang jajan sebesar Rp 2000 oleh Rikoh.

Dengan cara menyumbang, Hafidh berharap tim medis dimudahkan dalam menangani virus corona.

Ia ingin wabah virus corona segera berakhir supaya bisa bersekolah dan bermain kembali dengan teman-temannya.

5. Jumlah Sumbangan

Moch Hafidh sumbang uang tabungan ke Polsek Dayeuhkolot untuk membeli APD, Kamis (16/4/2020).
Moch Hafidh sumbang uang tabungan ke Polsek Dayeuhkolot untuk membeli APD, Kamis (16/4/2020). (Istimewa)

Setibanya di Mapolsek Dayeuhkolot, Hafidh dan kedua orang tuanya, disambut oleh Kapolsek Dayeuhkolot beserta jajarannya. Mereka bersama- sama menghitung jumlah uang koin yang disumbangkan Hafidh.

Kapolresta Bandung Hendra Kurniawan.S.I.K melalui Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Sudrajat, mengaku heran dan kaget kedatangan Hafidh.

"Saya merasa heran dan kaget, tiba-tiba kedatangan anak kecil bersama ibunya, datang ke Polsek, setelah ditanya ingin membantu mendapatkan APD. Kasian para penolong, untuk melindungi dirinya agar tidak terjangkit virus korona," ujar Sudrajat.

Sudrajat mengatakan uang yang disumbangkan oleh Hafidh, setelah dihitung bersama jumlahnya, Rp 453.300.

"Dari pecahan Rp 100, berjumlah Rp 1.100, pecahan Rp 200, berjumlah Rp 2.200, dari pecahan Rp 500 berjumlah Rp 135.000, dari pecahan Rp 1.000 berjumlah Rp 315.000, jadi jumlah seluruhnya Rp 453.300," ujar dia.

Sudrajat mengungkapkan, selama ia bertugas di wilayah Kabupaten Bandung, ini kejadian yang pertamakalinya.

"Ini patut dibanggakan, menjadi contoh yang lain. Saya lihat keberadaan orang tuanya juga bisa dibilang pas-pasan, tapi anak antusias luar biasa," katanya.

Sudrajat mengimbau, kepada masyarakat lain agar peduli terhadap warga lain, masyarakat lain, terkait adanya pandemi Covid-19 saat ini.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved