Saat Pandemi Covid-19, Banyak Warga Purwakarta Gadaikan Harta Bendanya
Sejumlah warga tampak berbondong-bondong mendatangi Kantor Pegadaian cabang Purwakarta
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sejumlah warga tampak berbondong-bondong mendatangi Kantor Pegadaian cabang Purwakarta, Kamis (16/4/2020), untuk mendapatkan bantuan dana dengan menggadaikan harta bendanya, seperti perhiasan atau kendaraan pribadinya.
Terlihat, Kantor Pegadaian cabang Purwakarta tetap mengedepankan standar operasional prosedur Covid-19 dengan menyediakan westafel pencuci tangan dan hand sanitizer.
Tak hanya itu, mereka pun ketika nasabah hendak masuk terlebih dahulu dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Pemimpin Pegadaian cabang Purwakarta, Wahyu Cahyono mengatakan pihaknya senantiasa menerapkan physical distancing di tengah mewabahnya virus corona.
Wahyu juga menyebut jam pelayanan di Pegadaian ini menjadi lebih berkurang yakni dari pukul 09.00 wib sampai 14.00 WIB.
• Kilas Balik, Sejarah Alejandro Tobar Membenamkan Persib Bandung di Stadion Siliwangi
"Biasanya kami buka pukul 07.30-15.00. Alhamdulillah selama corona ini dari aktivitas transaksi terjadi volume peningkatan sebesar 10 persen per Maret ini. Dan jika dihitung per tahun meningkat sebesar 25 persen," katanya di kantornya, Jalan Kapten Halim (Depan Pasar Rebo), Purwakarta.
Kantor Pegadaian yang buka mulai Senin hingga Sabtu, lanjut Wahyu, memberikan restrukturisasi kredit atau kata lain keringanan cicilan di tengah pandemi global ini.
Dia pun mengaku sektor usaha memang sangat terdampak, sehingga hal itu dapat mempengaruhi dalam hal angsuran oleh para nasabah dalam pelunasan kredit.
"Mereka yang ingin ada restrukturisasi ini bisa ajukan ke website kami baik itu yang tiga bulan atau lewat tiga bulan. Selanjutnya, pihak Pegadaian pun bakal langsung lakukan survei," ujarnya.
Tak hanya itu, Wahyu pun mengatakan nasabah mendapatkan sejumlah sistem dalam pelunasan kredit, seperti ada sistem cicilan atau ada yang bisa melunaskan secara langsung, serta angsuran suka-suka tergantung perjanjian antara nasabah dengan pihak Pegadaian.
"Kami berikan restrukturisasi ini misal nasabah yang membayar biasa setiap bulan Rp 1 juta, lalu karena adanya corona maka kami bisa undurkan menjadi tiga bulan untuk tidak melakukan angsuran," ujarnya.
• Salat Id Hari Raya Idulfitri 1441 H di Indramayu Digelar atau Tidak? Begini Kata MUI Indramayu
Ketika disinggung terkait banyaknya nasabah yang menggadaikan harta bendanya selama ini, Wahyu menyebut masih didominasi dengan penggadaian perhiasan atau logam mulia.
Dalam kondisi pandemi sekarang, Kantor Pegadaian pun diakui Wahyu ada program yang terdampak seperti program amanah yang mana dalam hal ini melibatkan pembelian kendaraan baik motor atau mobil secara angsuran.
"Program itu kami lock dulu, sama halnya dengan jaminan surat tanah nasabah. Sebab, berhubungan pula dengan pihak lain seperti BPN untuk hal tanah. Lalu, ada pula program pendaftaran haji yang terkendala pula di Depag," ujarnya.