Viral di Media Sosial
Viral Pesan Mengenai Pemerintah akan Gratiskan Internet, Jangan Klik Link-nya! Begini Kata Kominfo
Melalui aplikasi perpesanan instan WhatsApp, beredar pesan mengenai pemerintah akan menggratiskan akses internet.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Melalui aplikasi perpesanan instan WhatsApp, viral pesan mengenai pemerintah akan menggratiskan akses internet.
Pesan tersebut disertai juga sebuah link atau tautan yang domainnya adalah .asia.
"Bersama lawan Covid-19. Pesan pemerintah tetap di rumah dan jaga jarak. Sebagai insentif pemerintah akan gratiskan akses internet. Baca selengkapnya di..." kira-kira begitu bunyi pesan itu.
Tak hanya dari akun pribadi ke akun pribadi, pesan tersebut beredar juga di grup.
Ada yang mempercayai isi pesan itu, ada juga tak menyebutnya hoaks.
Berdasarkan keterangan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pesan tersebut ternyata tidak benar alias hoaks.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Pos dan Penyelenggaraan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo Ahmad Ramli.
"Jangan percaya dengan viral ini, karena itu adalah hoaks," ujarnya, Sabtu (11/4/2020) dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com.
• Ridwan Kamil Persilakan TNI-Polri Tindak Tegas Pelaku Anarkis dan Penyebar Hoaks Selama PSBB
Menurut penelusuran Kompas.com, ternyata ada beberapa tautan yang disertakan di pesan itu.
Tautan tersebut ada yang berakhirnya .asia dan .biz.id.
Berikut tiga link berbeda yang disebarkan:
www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.sctv.asia
www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.metrotv.biz.id
www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.inewstv.asia
Lebih lanjut Ahmad Ramli meminta agar masyarakat tak mengklik link itu.
Biasanya, ada penipuan di balik pesan hoaks berantai tersebut.
Setelah mengklik tautan itu, biasanya masyarakat diminta menghubungi nomor tertentu dan diminta mentransfer sejumlah uang.
"(Kalau menemukan) silakan laporkan ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI)," ujar Ahmad Ramli.
Dia menambahkan, kini pemerintah memang telah bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk memberikan layanan internet gratis melalui platform dunia pendidikan.
Karena itu, platform belajar online seperti Ruangguru, Zenius, dan lain sebagainya bisa diakses secara gratis.
"Nilainya sekitar Rp 1,9 triliun per bulan," kata Ahmad Ramli.
• Oded Sebut Pemilik KTP-el Dapat Rp 750 Ribu Adalah Hoaks, Minta Warga Ikuti Aturan Cegah Covid-19
Hoaks Lainnya
Pesan berantai mengenai adanya arus angin dari utara ke selatan membawa wabah (penyakit) viral.
Tak sedikit pengguna WhatsApp menerima pesan tersebut, baik melalui chat perorangan maupun di grup.
Begini bunyi dari pesan berantai itu:
"Dear all, urgent."
"Sebagai informasi dari Bpk Dir-1..."
"Bahwa 3 hari ke depan diusahakan seluruh anggota keluarga masing-masing di rumah..."
"Untuk tidak keluar rumah, walau hanya untuk berjemur, kalau tidak sangat terpaksa..."
"Karena dalam 3 hari ke depan arus angin dari utara ke arah selatan yang membawa wabah (penyakit) akan melewati Indonesia menuju Australian..."
• Viral Postingan Bayi Baru Lahir Bisa Bicara Telur Rebus, Banyak yang Percaya padahal Hoaks
"Tolong diinformasikan kepada teman-teman yang tidak ada di grup ini..."
"Terima kasih..."
Lantas, apakah pesan berantai tersebut benar?
Akun resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi, pesan berantai itu adalah hoaks atau informasi bohong.
Isi dari pesan berantai itu tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"BMKG: 3 Hari Kedepan Arus Angin dari Utara Ke Selatan Membawa Wabah (Penyakit) Adalah Hoax," tulis akun Instagram @infobmkg, dikutip TribunJabar.id, Jumat (10/4/2020).
Lebih lanjut, dalam rilis yang disampaikan oleh Plt Deputi Bidang Meteorologi, Drs. Herizal, M.Si, dijelaskan pesan tersebut dapat dipastikan bukan berasal dari BMKG.
BMKG menegaskan bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada peralihan musim hujan menuju musim kemarau.
Karena itu, sirkulasi angin tidak lagi didominasi angin dari utara (dari Benua Asia).
"Bahkan di beberapa wilayah di bagian selatan Indonesia kini sudah mulai berhembus angin dari timur - selatan (dari Benua Australia)," tulisnya.