Wabah Virus Corona
Gelombang Kedua Virus Corona Ancam China, Bukan Wuhan Sumbernya tapi Ini
Seperti diketahui, virus corona SARS-CoV-2 diyakini muncul pertama kali di Wuhan sebelum menyebar ke seluruh dunia, akhir tahun lalu.
Meski belum jelas, setelah dua bulan hidup dalam karantina, Rong mengatakan senang lockdown telah berakhir.
Namun, karena ada laporan orang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala, Rong menyebut, ia dan keluarganya masih akan tetap berhati-hati ketika mereka pergi.
Sementara itu, warga lain berkesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada ribuan pekerja medis yang telah berada di garis depan pertempuran melawan Covid-19 di Wuhan.
Sebuah spanduk besar yang dipajang di jembatan jalan raya bertuliskan:
"Kamu adalah orang-orang yang paling mengagumkan di era baru."
"Orang-orang di Wuhan akan selalu mengingatmu."
Ada sekitar 11.000 penduduk Beijing yang terdampar di Wuhan saat lockdown.
Kini 866 di antaranya telah meninggalkan kota dengan naik kereta api berkecepatan tinggi, kata Chen Pei, wakil sekretaris jenderal pemerintah kota ibukota.
Pihak berwenang di Beijing mengatakan, mereka akan membatasi jumlah pengungsi yang kembali dari Wuhan menjadi sekitar 1.000 per hari.
Semua pendatang dari Wuhan akan dites untuk virus corona.
Tindakan serupa juga dilakukan di provinsi selatan Guangdong.
Mereka yang dinyatakan negatif diizinkan memasuki wilayah tersebut, kata pihak berwenang setempat.
Namun, mereka yang dinyatakan negatif pun diminta untuk tetap di rumah selama mungkin jika mereka tidak bekerja.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)