Persib Bandung
PSSI Sudah Ketok Palu Gaji Minimal Pemain Dampak Pandemi Corona, Persib Putuskan Bayar Gaji Segini
Hal ini dikatakan Komisaris PT PBB, Umuh Muchtar yang mengatakan bahwa pemotongan gaji disesuaikan dengan anjuran dari PSSI.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Manajemen Persib Bandung Bermartabat (PBB) telah memutuskan untuk memangkas gaji pemain -nya sebesar 75 persen setelah pandemi corona membuat Liga 1 berhenti.
Artinya, Nick Kuipers dkk hanya akan menerima gaji sebesar 25 persen dari kontrak yang telah ditandatangi sebelumnya.
Hal ini dikatakan Komisaris PT PBB, Umuh Muchtar yang mengatakan bahwa pemotongan gaji disesuaikan dengan anjuran dari PSSI.
• Persib Adakan Donasi APD untuk Tenaga Medis, Bobotoh Bisa Membeli Jersey Limited Edition
"Ini, kan, kebijakan dari PT (PBB) mengambil keputusan karena sesuai anjuran PSSI. Kalau Persib dibedakan dengan yang lain, pasti nanti jadi kecemburuan dan jadi permasalahan. Takutnya kena sanksi dari PSSI atau bagaimana. Makanya ikuti dulu saja aturan," ujar Umuh melalui sambungan telepon, Rabu (8/4/2020).
Melalui Surat Keputusan pada 27 Maret 2020 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, bahwa klub dapat membayar gaji pemain maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di kontrak kerja untuk bulan Maret, April, Mei, Juni.
• Kiper Persib Bandung Ambil Sisi Positif dari Pandemi Virus Corona yang Membuat Kompetisi Terhenti
Hal inilah yang menjadi landasan pihak manajamen Persib untuk memotong gaji mereka di tengah pandemi corona.
Umuh menambahkan pemotongan gaji ini tidak berlaku sampai kontrak para pemain selesai.
Umuh menegaskan bahwa pemotongan ini masih tentatif tergantung dari situasi yang akan terjadi.
"Mungkin 2-3 bulan. Sekarang April, terus nanti Mei sampai Juni dicoba dilihat," ucapnya.

Kalo 10 Persen, Kesihan Pemain
Persib Bandung memutuskan untuk mambayar gaji pemainnya sebesar 25 persen akibat Liga 1 yang diberhentikan karena virus corona.
Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan neraca keuangan klub yang tidak menerima pemasukan dari tiket maupun hak siar pertandingan.
PSSI pun sudah mengetok palu kepada para peserta Liga 1 dan Liga 2 agar bisa membayar gaji para pemainnya maksimal 25 persen dari kontrak yang sudah disepakati.
Namun beberapa klub memutuskan untuk membayar gaji pemainnya di bawah 25 persen.