Virus Corona di Jabar
Jumlah PDP Meningkat 50 Persen, Status Bisa Jadi Zona Merah, DPK Korpri Kuningan Salurkan APD
Dewan Pimpinan Kabupaten Korpri Kuningan salurkan logistik dan alat pelindung diri (APD) kepada Tim Crisis Center Covid-19 Kuningan.
Laporan Kontributor Kuninga, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Dewan Pimpinan Kabupaten Korpri Kuningan salurkan logistik dan alat pelindung diri (APD) kepada Tim Crisis Center Covid-19 Kuningan.
"Pemberian bantuan ini, berupa kebutuhan bagi Petugas Gugus Percepatan Penanganan Covid-9. Seperti cairan hand sanitizer, masker, dan ari mineral di sertai sejumlah unit dispenser," ungkap Ketua DPK Korpri Kuningan, DR. H. Dian Rahmat Yanuar, di sela memberikan bantuan di depan Pendopo Kuningan, Senin (6/04/2020).
Dian sekaligus Sekda Kuningan ini mengatakan, upaya penanganan pandemi Covid19.
"Menjadi keseriusan pemerintah. Apalagi saat ini masuk dalam masa golden periode," ujarnya.
• Mantan Pengacara Bilang Habib Bahar Menolak Bebas, Ternyata Memang Belum Masuk dalam Syarat
Dian mengatakan, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat kuningan disiplin. Pasalnya, jumlah pasien dalam pengawasan mengalamai peningkatan. "Hingga saat ini sudah 50 persen. Jadi saya harap masyarakat bisa mengikuti anjuran pemrintah untuk stay di rumah," kata Dian lagi.
Dian menyebutkan, pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus corona, selalu melakukan rapat kordinasi dengan seluruh jajaran medis dan unsur pimpinan daerah. "Rapat evaluasi kita lakukan setiap hari," katanya.
Masa Emas Karantina
Ditempat sama dr. Asep Hermana menjelaskan, masa emas periode ini merupakan masa perketat untuk melakukan karantina mandiri.
"Terutama kepada warga urban yang sudah berada di kampung halaman," ungkapnya.
Melihat perkembangan dan meningkatkan jumlah warga urban. "Itu terhitung di akhir bulan Maret, pada tanggal 31," ujarnya.
Selain itu kata dia, zona kuningan yang selama ini terbilang aman, tidak menutup kemungkinan akan berubah menjadi zona merah.
• Curi Tas Berisi HP, Wanita asal Bogor Ini Nyaris Dikeroyok Massa di Pasar Palabuhanratu Sukabumi
"Jadi penyeberan virus yang semula impor. Ini bisa menjadi tranmisi lokal, dan ini pernah sudah terjadi di beberapa daerah kuningan," ungkapnya.
Asep juga mengatakan, dugaan tranmisi lokal pun terjadi kepada seorang ibu hamil yang hendak melahirkan dengan kondisi kurang sehat.
"Rencana akan melakukan persalinan dengan operasi (SC). Namun hasil dari pemeriksa awal seperti rontgen, ibu hamil memiliki riwayat penyakit broncono pnemonia (radang paru -paru, red) dan mengalami demam tinggu," ujarnya.
• Cari Kerja Tak Perlu Ribet, Bisa Lewat Aplikasi HP Ini, Tersedia Banyak Lowongan untuk SMA hingga S1
Disamping itu, kata Asep, tim medis pun melakukan tracking medis kepada ibu hamil tersebut. "Dan ternyata, ibu hamil itu sudah menerima kunjungan suaminya yang datang dari Jakarta," ujarnya.
Oleh karenanya, Asep juga menambahkan, kepada seluruh masyarakat untuk jaga kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah dalam melakukan karantina atau isolasi mandiri. (*)