Dalam Perut Anak Macan Tutul Itu Ditemukan Sepatu Boot, Tewas Setelah Ditangkap di Peternakan Ayam

Kabar duka datang dari Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor. Seekor anak macan tutul berusia sekitar

Penulis: Ery Chandra | Editor: Ichsan
istimewa
Macan tutul jenis panthera pardus melas seusai diamankan petugas di Sukabumi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kabar duka datang dari Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor. Seekor anak macan tutul berusia sekitar satu tahun yang sempat nyelonong ke peternakan ayam di Sukabumi, akhirnya tewas.

Kabar yang diperoleh Tribun, satwa bernama latin Panthera Pardus Melas itu mati pada Minggu (5/4/2020) subuh.

Belum ada keterangan resmi dari pihak terkait soal penyebab kematian anak macan tutul yang ditemukan seorang pekerja di peternakan ayam, Sukajaya Farm 1-CV Selabintana, Jumat (3/4/2020) pagi.

"Barusan kami terima kabar anak macan tutul itu enggak bisa diselamatkan. Subuh tadi mati. Dalam pencernaannya (ditemukan) ada sepatu boot," kata Koordinator Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat, Dedi Kurniawan kepada Tribun, di Kota Bandung, Minggu (5/4/2020).

Galon Air Jatuh Berserakan di Sungai, Gudang Penyimpanan Jebol Setelah Diguyur Hujan Deras

Menurutnya, anak macan tutul itu mati seusai ditangani oleh dokter TSI. Nyawanya tidak tertolong karena kondisi tubuhnya sudah kritis.

"Hari ini akan dilakukan neutropsi untuk lebih mengetahui akibat kematiannya," kata Dedi.

Dedi menyesalkan lambannya proses penanganan dan mitigasi terhadap macan itu.

Pihaknya sangat menyayangkan kematian anak macan tutul yang sempat terperangkap di Kampung Sudayajaya Girang, Desa Sukajaya, Kabupaten Sukabumi tersebut.

"Kematian macan tutul seharusnya tidak terjadi lagi jika edukasi dan mitigasi konflik dilakukan terus menerus yang melibatkan warga sekitar. Seharusnya bisa dicegah," katanya.

Menurutnya, pihak kementerian dan pemerintah daerah terkait harus bertanggung jawab atas kematian satwa yang dilindungi itu.

Petunjuk Aman Gunakan Masker Kain di Tengah Wabah Virus Corona, Biar Tak Terhindar dari Covid-19

"Harus sadar hal ini agar tidak terjadi dan terulang terus menerus. Perlu upaya edukasi kesinambungan berbagai pihak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit Sukajaya Farm 1 Unik Sugesti menyampaikan kepada awak media, ketika anak macan tutul itu ditangkap tampak diam dan tak ada perlawanan.

Para karyawan sekitar 12 orang menangkapnya menggunakan jaring ukuran lubangnya dua inchi. Pihaknya mengaku saat itu telah berkomunikasi dengan sejumlah sukarelawan satwa.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved