Wabah Virus Corona
Mudik di Tengah Pandemi Corona Berisiko Besar Tularkan Covid-19
Dengan begitu, Ma'ruf menyebut perlu adanya kesadaran dari masyarakat, yakni dimaksudkan untuk mengurangi penularan virus corona.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan bahwa mudik atau pulang kampung sangat berbahaya menularkan virus corona atau covid-19.
Untuk itulah pemerintah meminta masyarakat untuk tidak mudik.
"Risikonya besar sekali kalau mudik. Ini mencari bagian maslahatnya, dalam agama juga kalau kita melakukan sesuatu yang diyakini menimbulkan bahaya bagi dirinya atau orang lain, itu sebenarnya dilarang oleh agama, bahkan cenderung diharamkan," kata Ma'ruf dalam konferensi pers daring, Selasa (31/3/2020).
Dengan begitu, Ma'ruf menyebut perlu adanya kesadaran dari masyarakat, yakni dimaksudkan untuk mengurangi penularan virus corona.
"Saya kira pengertian masyarakat sendiri yang harus ada kesadaran, pemerintah juga akan melakukan itu. Karena itu, maka transportasi mungkin dikurangi tidak ada lagi mudik gratis," lanjutnya.
Pemerintah pusay dan daerah, dikatakan Ma'ruf, juga tengah menyiapkan anggaran terkait bantuan untuk orang-orang yang tidak mudik.
Adapun saat ini pemerintah masih merumuskan aturan terkait larangan tersebut.
"PP-nya sedang dirumuskan mungkin dua hari lagi tentang masalah mudik itu, tapi yang jelas bahwa kita meminta masyarakat untuk tidak mudik," pungkas Ma'ruf.
Pemudik Cuek
Ada sekitar 700 warga dari berbagai daerah di Indonesia pulang kampung ke Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (30/3/2020).
Sebelum tiba di rumah, mereka diperiksa terlebih dahulu oleh tim medis Covid-19 Majalengka di lapangan sepak bola Desa Weragati, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka.
Kebanyakan para pemudik yang pulang kampung berasal dari daerah yang terjangkit, seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Karawang dan daerah lainnya.
Salah satu pemudik yang telah diperiksa, Inah Rohimah (35) mengatakan dirinya tidak takut jika nantinya dianggap sebagai dalang pembawa virus Corona atau Covid-19.
Warga asal Desa Weragati itu hanya bisa pasrah dan berserah diri kepada Allah SWT.