Driver Ojol Ini Pertanyakan Penangguhan Cicilan Kendaraan bagi Ojol, Mengaku Tiap Hari Masih Ditagih
Pria yang tengah beristirahat seraya menunggu orderan di bawah pohon rindang itu mengatakan sudah dipastikan bulan ini menunggak.
Sebagai pekerja harian, mau tak mau, Robi tetap membelah jalanan Ibukota meski sepi.
Bahaya wabah virus tersebut pun terabaikan olehnya.
"Kalau punya tabungan mah, mendingan saya di rumah. Enggak keluar (rumah) berarti enggak ada pemasukan. Cuman kan faktor kebutuhan tiap hari jalan terus," jelasnya pria anak dua tersebut.
Harapkan BLT
Di kawasan Pondok Labu, Nico Usman (58) tengah menepi sejenak.
Ia tampak lelah selepas seharian mencari orderan sejak subuh.
Warga Jakarta domisili Pangkalan Jati, Depok tersebut merasa was-was di tengah wabah pandemi corona.
Pasalnya, ia baru sebulan mencicil motor matic baru untuk dipakai mencari orderan.
"Ini makanya lagi bingung. Baru satu bulan beli motor. Mudah-mudahan bapak Presiden instruksinya bener (terkait penundaan cicilan)," katanya.
Nico membeli baru motor lantaran motor lamanya sempat dijual.
Ia mengambil motor baru dengan cara mencicil demi mencari nafkah sebagai ojek daring.
"Kemarin beli (motor) udah lunas. Kebetulan di rumah ada musibah jadi sempet saya jual. Saya beli baru lagi," tambahnya.
Cicilan yang harus dibayarnya per bulan sebanyak Rp 778 ribu.
Sedangkan saat ini, penghasilan dari mencari orderan tak seberapa.
Seharian berkeliling, ia baru mendapatkan tiga orderan sangat timpang dari biasanya yang rata-rata di atas 10 kali.