Cari Kayu di Hutan, Bapak dan Anak Tersesat sampai Tiga Hari, Saat Ditemukan, Begini Kondisinya

Keduanya menjalani pemeriksaan medis di Klinik PT Ampli usai ditemukan regu penolong, Senin (23/3/2020) petang.

Editor: Ravianto
serambinews.com
Satgas SAR Aceh Tamiang saat mengevakuasi salah satu korban hilang di Hutan Baturong, Tamiang Hulu, Aceh Tamiang, Senin (30/3/2020) petang. Kedua korban mengalami trauma dan lemas. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rahmad Wiguna

TRIBUNJABAR.ID, ACEH - Satgas SAR Aceh akhirnya menemukan dua orang yang tersesat saat mencari kayu di hutan Baturong.

Kedua orang itu adalah ayah dan anak yakni Suwarno (47) dan putranya, Hardi Pratama (23).

Keduanya ditemukan dalam keadaan trauma dan lemas karena tersesat di hutan Baturong, Aceh Tamiang selama tiga hari.

Keduanya menjalani pemeriksaan medis di Klinik PT Ampli usai ditemukan regu penolong, Senin (23/3/2020) petang.

Kapolsek Tamiang Hulu, IPDA Surya Dharma menjelaskan posisi keduanya saat ditemukan sudah terlalu jauh dari tepi hutan Kampung Harumsari, Kecamatan Tamiang Hulu.

"Saat ditemukan posisi mereka sudah menyeberang ke Kampung Kaloy. Ini yang menyebabkan mereka kelelahan," kata Surya, Senin (30/3/2020) malam.

Usai menjalani pemeriksaan medis, keduanya kemudian diantar pulang ke rumah Suwarno di Dusun Mawar, Kampung Harumsari, Tamiang Hulu.

Hardi sendiri merupakan penduduk Dusun Bangunsari II, Kampung.Alurselebu, Kecamatan Kejuruanmuda, Aceh Tamiang.

Ayah dan anak ini hilang saat mencari kayu alim di hutan Baturong, Tamiang Hulu sejak Jumat (27/3/2020) siang.

Keberadaan keduanya sempat terdetekasi regu penolong karena pada hari kedua ponsel mereka masih terhubung.

Ketika itu kedua korban tidak bisa menjelaskan posisi keberadaan mereka sehingga menyulitkan tim penolong melakukan evakuasi.

Petugas sempat menyarankan keduanya menandai titik keberadaan dengan menyalakan api.

Hari ketiga pencarian petugas sempat putus komunikasi dengan korban karena lokasi pencarian sudah terlalu menjorok ke dalam hutan sehingga tidak ada sinyal telekomunikasi.

Namun sayup-sayup teriakan kedua korban sempat didengar petugas yang kemudian mengubah pola pencarian dengan membagi dua tim untuk melakukan penyisiran secara melingkar.

"Tadi ada anggota yang melaporkan kalau sempat mendengar sahutan suara dari korban.

Ini lagi diusahakan mencari sumber suara itu," kata Surya yang berharap bantuan doa dari masyarakat.

Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Khairul menambahkan selain medan berat, kendala utama yang dihadapi regu penolong ialah tidak adanya sinyal ponsel.

Sebelumnya dia berharap kedua korban menuruti imbauan petugas untuk menandai lokasi dengan menyalakan api.

"Komunikasi kita dengan anggota di lapangan terputus karena tidak ada sinyal.

Kami berharap korban segera menyalakan api biar keberadaannya mudah dideteksi," kata Boy, sapaan akrab Khairul.

Boy menambahkan radius pencarian korban terbilang jauh karena memakan waktu tempuh lima jam.

Ayah dan anak yang hilang tersesat di hutan Aceh Tamiang disarankan memasang tanda dengan membakar api. 

Keduanya tersesat di hutan Harumsari, Tamiang Hulu, Aceh Tamiang, saat mencari kayu alim. 

Saran itu disampaikan Kapolsek Tamiang Hulu Ipda Surya Dharma ketika ia berhasil berkomunikasi dengan Suwarno melalui ponsel, Minggu (29/3/2020) sore.

Dalam komunikasi itu, kedua korban memastikan dalam kondisi sehat, namun tidak bisa menjelaskan posisi mereka.

"Keduanya sehat, tapi mereka tidak bisa menjelaskan posisi mereka, ini membuat tim penolong kesulitan melakukan evakuasi," kata Surya.

Surya kemudian menyarankan keduanya manandai titik keberadaan dengan api.

Diharapkan kepulan asap yang dimunculkan dari api itu bisa dijadikan panduan bagi regu penolong untuk menjemput.

"Tapi sampai menjelang malam tadi belum terlihat kepulan asap.

Mudah-mudahan besok ada kemajuan," kata Surya.

Seperti diberitakan sebelumnya lagi, Kapolsek Tamiang Hulu, Ipda Surya Dharma, mengatakan kedua korban berangkat ke hutan mencari kayu alim bersama Udin.

Namun saat dinyatakan hilang, kedua korban sudah berpisah dengan Udin.

"Ada keluarga teman mereka yang meninggal, jadi sempat turun.

Setelah itu kedua korban naik lagi ke hutan, kemudian tersesat sampai sekarang," lanjutnya.

Untuk malam ini pencarian yang melibatkan SAR, BPBD, TNI dan masyarakat dihentikan sementara karena sudah malam.

Pencarian ini akan langsung dilanjutkan besok pagi, Senin (30/3/2020).

"Dihentikan karena sudah malam, tapi ada tim yang disiagakan di kawasan hutan," tukas Surya. (*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Sempat Terdengar Sahutan, Ayah dan Anak yang Tersesat di Hutan Aceh Tamiang belum Ditemukan, https://aceh.tribunnews.com/2020/03/30/sempat-terdengar-sahutan-ayah-dan-anak-yang-tersesat-di-hutan-aceh-tamiang-belum-ditemukan?page=all.
Penulis: Rahmad Wiguna
Editor: Mursal Ismail

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved