Jangan Lagi Semprot Disinfektan Langsung ke Badan, WHO: Bahaya Jika Terkena Mata dan Mulut
Tak sedikit booth disinfektan disediakan dengan tujuan membunuh virus corona yang menempel di permukaan badan dan pakaian.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
Waktu kontak dan konsentrasi disinfektan yang disemprotkan ke badan manusia belum diketahui.
Begitu juga waktu kontak yang tepat untuk membunuh virus corona baru.
EPA tidak menyarankan penggunaan produk disinfektan yang belum teruji efikasinya jika digunakan dengan metode aplikasi lain seperti fogging, electrostatic sprayer atau penyemprotan.
Menurut WHO, menghirup gas klorin dan klorin dioksida dapat membuat iritasi parah pada saluran pernapasan.
Selain itu, kulit dapat iritasi karena penggunaan larutan hipoklorit konsentrasi rendah.
Bila hipoklorit konsentrasi tinggi akibatnya lebih parah yakni kulit terbakar.
Menghirup hipoklorit juga dapat menimbulkan efek iritasi ringan pada saluran pernapasan.
Solusi aman untuk pencegahan pemaparan virus SARS-CoV-2 saat ini sesuai rekomendasi WHO adalah dengan cuci tangan menggunakan sabun (minimal 20 detik), mandi serta mengganti pakaian setelah melakukan aktivitas dari luar atau dari tempat yang terinfeksi tinggi, serta menerapkan physical distancing (minimal 1 meter).
Masyarakat dapat membaca efek bahan kimia yang ada di cairan disinfektan di link berikut ini.
Cara Cuci Tangan yang Benar
Untuk mencegah tertularnya virus corona atau Covid-19, satu di antara yang dianjurkan adalah cara mencuci tangan yang benar.
Nah, agar cuci tangan yang kita lakukan tak sia-sia, Anda perlu mengetahui cara mencuci tangan yang benar.
Sebenarnya mencuci tangan bisa menggunakan hand sanitizer, tapi Anda juga bisa mencuci tangan menggunakan sabun.
Anda bisa jadi berpikir yang penting mengusap tangan secara merata di telapak tangan sudah cukup.
Kemudian, dalam waktu 5-7detik langsung dibilas.