Jakarta Tertutup Bagi Bus Antar Kota, PO Bus di Ciamis Kandangkan Bus, Karyawan Tetap Digaji
Perusahaan Otobus (PO) di Ciamis terpaksa mengandangkan puluhan armadanya menyusul ditutupnya Jakarta
Penulis: Andri M Dani | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Perusahaan Otobus (PO) di Ciamis terpaksa mengandangkan puluhan armadanya menyusul ditutupnya Jakarta bagi operasional seluruh bus dari daerah yang punya trayek tujuan Jakarta mulai pukul 18.00 Senin (30/3/2020) sore.
Pemprov Jakarta menutup seluruh terminal bus dan melarang operasional bus antar kota antar provinsi (AKAP) termasuk menyetop operasional bus pariwisata untuk meminimalisasi penyebaran virus corona.
“Mulai hari ini sejak tadi siang, armada kami sudah tidak mengangkut penumpang lagi ke Jakarta. Seluruh bus dikandangkan di pool. Kondisi serupa juga dialami PO bus lainnya,” ujar Rd Ekky Bratakusumah, menajer PO Bus Gapuraning Rahayu (GR) kepada Tribun Senin (30/3).
Menyusul tertutupnya Jakarta untuk seluruh bus antara kota antar provinisi terhitung sejak pukul 18.00 Senin (30/3) sore, menurut Ekky, PO GR sudah mengandangkan 50 armada bus di pool GR di jalan raya Ciamis-Banjar blok Pamalayan.
• Liga 1 2020 Diliburkan 4 Bulan, Umuh Muchtar: Persib Bandung Bayar Utuh Gaji Pemain 2 Bulan
Semuanya merupakan bus dengan trayek Wangon/Cilacap – Terminal Kalideres, terminal Kampung Rambutan dan Terminal Lebak Bulus Jakarta. “Semuanya bus pemberangkatan dari wilayah Cilacap tujuan Jakarta. Kami tidak punya trayek dari Ciamis,” jelasnya.
Selain bus penumpang umum, PO GR juga mengandangkan sekitar 40 armada bus pariwisatanya.
Selain tertutupnya Jakarta bagi seluruh operasional bus penumpang dan bus pariwisata terhitung Senin (30/3), sejumlah daerah juga mulai melakukan penyekatan dengan penjagaan ketat di akses jalan masuk di perbatasan masing-masing daerah.
Meski puluhan armada busnya dikandangkan, PO GR kata Ekky tidak merumahkan kru busnya baik itu sopir maupun kernet.
“Semua karyawan tetap masuk. Cuma kerjanya diarahkan untuk maintenance mobil, kebersihan maupun cek mesin dan sebagainya. Pokoknya mereka tetap kerja, dan tetap digaji ,” ujar Ekky.
• Wali Kota Tasik Meralat Kebijakan Karantina Wilayah Lockdown Lokal, Jadi Pembatasan Orang Masuk