Virus Corona di Jabar
BREAKING NEWS: TASIKMALAYA LOCKDOWN, 5 Orang Positif Corona, Tak Ada Urusan Penting Pendatang Diusir
Jika tak ada yang penting, Anda mending tak usah datang ke Kota Tasikmalaya. Anda akan diusir, sebab ada kebijakan lockdown. 5 orang positif corona.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Jika tak ada hal yang penting, Anda mending tak usah datang ke Kota Tasikmalaya.
Sebab, Anda pasti akan disuruh pulang atau jika nekat akan diusir.
Kota Tasikmalaya menerapkan kebijakan lockdown lokal menyusul ditemukannya warga positif corona jadi lima orang.
• Viral Kabar Mahasiswa Unpad Pingsan dan Terjangkit Covid-19, Ini Kata Humas Unpad
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengambil langkah cepat agar virus corona tak meluas, yakni memberlakukan lockdown lokal wilayah Kota Tasikmalaya.
Pemberlakuan lock down lokal mulai diterapkan Selasa (31/3), untuk memberikan waktu kepada instansi terkait melakukan persiapan.
Termasuk sosialisasi kepada seluruh elemen warga.
"Kami harus mengambil langkah strategis meminimalisasi penyebaran virus corona setelah warga positif melonjak jadi lima. Yaitu mau tidak mau menerapkan lock down lokal," kata Budi, seusai rapat antisipasi penyebaran virus corona di Hotrl Santika, Jalan Yudanegara, Sabtu (28/3).
Dengan diberlakukan lockdown lokal, kata Budi, seluruh pergerakan orang yang masuk wilayah Kota Tasikmalaya akan diperiksa. Jika tidak penting akan ditolak masuk.
Tak hanya itu, angkutan umum pun dilarang menurunkan penumpang di Kota Tasikmalaya. Mulai dari berbagai jenis angkutan darat, kereta api hingga pesawat terbang.
• Ada 5 Warga Terinfeksi Virus Corona, Pemkot Batasi Akses Keluar Masuk Kota Tasikmalaya
"Untuk menjalankan semua aturan tersebut, kami sudah melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait termasuk TNI, Polri dan Lanud Wiriadinata," ujar Budi.
Pergerakan yang masih bisa dilaksanakan adalan distribusi sembako. Itu pun nanti di perbatasan akan difilter agar kendaraan steril serta awaknya pun diperiksa kesehatannya.
"Dengan adanya kebijalan lock down ini kami berharap penyebaran virus corona covid-19 di wilayah kota bisa diminimalisasi," kata Budi. (firman suryaman)
Update Virus Corona di Indonesia
Kasus covid-19 atau virus corona di Indonesia semakin bertambah.
Data yang dihimpun pemerintah hingga Sabtu (28/3/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan ada tambahan 109 kasus baru pasien positif corona.
Hal ini menjadikan hingga kini total sudah ada 1.155 kasus pasien positif corona.
Ada tambahan 15 kasus kematian, dengan total 102 orang meninggal dunia.
• Ikuti Rapid Test di Stadion Watubelah, Bupati Cirebon DIPASTIKAN Negatif Covid-19
Sedangkan total sudah ada 59 pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.
Demikian yang disampaikan juru bicara pemerintah penanganan covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Sabtu (28/3/2020).
Publik Diimbau Tunda Mudik
Sementara itu, pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meminta agar masyarakat tidak kembali ke kampung halaman atau menunda mudik sementara.
Hal ini guna menghindari meningkatnya penularan dan penyebaran covid-19 yang disebabkan virus corona baru itu.
Dilansir rilis bnpb.go.id, risiko penularan dan penyebaran covid-19 berpotensi semakin tinggi apabila terjadi kontak dekat antar masyarakat yang melakukan perjalanan ke kampung menggunakan transportasi yang padat.
Terlebih ketika tidak ada pembatasan jarak atar penumpang dan duduk berhimpitan di dalam kendaraan pribadi maupun transportasi publik.
"Tidak perlu meninggalkan rumah, tidak perlu berpergian yang jauh, tidak perlu kemudian berpergian bersama keluarga menuju ke tempat lain yang jauh. Risiko akan sangat besar terkait hal itu," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers Jumat (27/3/2020).
Selain itu Pemerintah juga meminta masyarakat untuk berlaku bijak terkait rencana untuk pulang kampung mengingat risiko penularan yang tinggi dan membawa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ke wilayah-wilayah lain.
"Oleh karena itu bijak dalam kaitan dalam merencanakan apabila nantinya akan mudik. Kami menyarankan hati-hati, sebisa-bisanya ditunda sampai dengan kondisi menjadi lebih baik," tegas Yuri.
• Komisi X DPR RI Minta Pemerintah Tunda Pelaksanaan PON 2020 di Papua
Persoalan mudik menjadi perhatian khusus bagi pemerintah karena tidak ingin adanya terjadi peningkatan drastis kasus yang positif terinfeksi Covid-19 dan menghindari penularan di masyarakat.
Dalam hal ini masyarakat menjadi pihak yang paling rentan terhadap penularan covid-19 bilamana tidak menerapkan anjuran pemerintah dalam pencegahan sesuai protokol kesehatan.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk tetap tinggal rumah dan melakukan kegiatan produktif dengan bekerja, belajar dan beribadah.
Kebersihan pribadi juga tetap harus dijaga dengan tetap rajin mencuci tangan sebagai langkah pencegahan infeksi penyakit yang menyerang pernapasan itu.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)