Liputan Eksklusif
EKSKLUSIF- Sehari, 13 Kasus Covid-19 Baru di Jawa Barat, Ridwan Kamil Akan Tes Sekali Lagi
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan, penambahan kasus baru yang terbilang tinggi terjadi di Jawa Barat
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Jumlah pasien Covid-19 yang disebabkan virus corona di Indonesia terus bertambah.
Hingga Rabu (25/3/2020) sore, sudah 790 warga yang dinyatakan posisif terpapar virus corona. Angka ini bertambah 105 kasus dari hari sebelumnya.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan selain penambahan kasus baru, pasien korona yang meninggal juga bertambah tiga orang dari hari sebelumnya.
"Kemarin, ada 55 (pasien Covid-19 meninggal), hari ini ada penambahan tiga, sehingga jumlahnya menjadi 58," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (25/3/2020).
Yuri juga mengonfirmasi sejumlah pasien virus corona yang berhasil sembuh. Hingga kemarin, kata Yuri, pasien yang sembuh dari paparan Covid-19 berjumlah 31 orang.
Seperti hari sebelumnya, penambahan kasus baru terbanyak dalam 24 jam terakhir terjadi DKI Jakarta yakni 39 kasus. Penambahan kasus baru ini membuat total kasus Covid-19 di DKI Jakarta menjadi 463.

• Para Pencuri Masker di RSUD Pagelaran Ditangkap, Satu di Antaranya PNS Rumah Sakit
• Pantau Pemain Persib Bandung Lewat Video Call, Robert Alberts Minta Kepastian dari PSSI
Yuri mengatakan, penambahan kasus baru yang juga terbilang tinggi terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jawa Tengah tercatat 19 kasus baru, Jawa Barat 13 kasus baru, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 11 kasus baru.
Provinsi lain yang juga mencatat terjadinya kasus baru korona, yakni Sulawesi Selatan (9 kasus baru), Bali (3 kasus baru), Banten (2 kasus baru), Kalimantan Selatan (1 kasus baru), dan Nusa Tenggara Timur (1 kasus baru).
Selain itu, kata Yuri terdapat tujuh kasus baru yang masih dalam konfirmasi. "Total 105 kasus baru," ujarnya.
Empat Klaster
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan penularan Covid-19 yang sudah terdeteksi di Jabar dikelompokkan dalam empat klaster penyebaran.
Kluster pertama adalah Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jabar di Kabupaten Karawang.
Klaster kedua dan ketiga yakni dua seminar di Bogor. Terakhir, klaster seminar keagamaan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengimbau masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut atau klaster untuk melapor ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten/Kota setempat dan melakukan tes Covid-19.

• EKSKLUSIF- Rumah Sakit di Bandung Mulai Pakai Masker Bekas, Stok APD Menipis dan Minta Donasi
• Pantau Pemain Persib Bandung Lewat Video Call, Robert Alberts Minta Kepastian dari PSSI
“Ini semua (tujuh kasus positif Covid-19 di Karawang) adalah hasil tes mandiri. Jadi, kami betul-betul mengambil keputusan yang benar, yaitu melakukan tes mandiri yang hasilnya bisa dicek oleh laboratorium kami sendiri,” kata Kang Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, kemarin.
“Hasilnya ada pola persebaran. Satu pola adalah lebih dari tujuh orang itu terpapar positif Covid-19 adalah orang-orang yang datang ke acara Musda Hipmi di Karawang, 9 Maret 2020, sehingga saya mengimbau semua yang hadir di acara Musda Hipmi agar segera lapor kepada Dinkes di kota/kabupaten masing-masing, segera hari ini atau besok pagi untuk dilakukan tes, yang Alhamdulillah persiapan rapid test sudah siap dilaksanakan mulai besok,” tuturnya.
Selain itu, kata Kang Emil, pihaknya sudah memegang data warga yang hadir dalam dua seminar di Bogor, dan seminar keagamaan di Lembang. Menurut dia, ada sekitar 2.000 peserta dalam seminar keagamaan di Lembang.
“Kami imbau kepada para peserta seminar GBI di Lembang agar segera melaporkan juga kepada Dinkes setempat untuk segera melakukan rapid test, di rapid test yang sudah siap,” ucapnya.
“Dua acara di Bogor, satu di Lembang, dan satu di Karawang ini adalah temuan dari hasil tes mandiri yang kita lakukan sejak delapan hari yang lalu. Saya sendiri ikut acara yang Musda Hipmi itu, saya sudah tes bersama istri dan hasilnya negatif. Saya akan melakukan tes kedua untuk memastikan keamanan dari kami sendiri,” kata Ridwan Kamil.
• Ternyata Hantavirus Masuk Daftar Virus Paling Mematikan di Dunia, Virus Rabies Hancurkan Otak
• KSPI Jabar Minta Pemerintah Liburkan Buruh, Buruh Juga Manusia Takut Kena Virus Corona
Tiga Kategori
Emil mengatakan, tes masif korona di Jabar yang dimulai, Rabu (25/3) di Jabar hanya untuk tiga kategori.
Pertama, kategori A, yakni masyarakat dengan risiko tertular paling tinggi seperti orang dalam pemantauan (ODP) yang baru tiba dari luar negeri, pasien dalam pengawasan (PDP), keluarga, tetangga, dan temannya, serta petugas kesehatan di rumah sakit yang menangani Covid-19.
Kedua, kategori B yaitu masyarakat dengan profesi yang interaksi sosialnya atau rawan tertular. Ketiga, kategori C, meliputi masyarakat luas yang memiliki gejala sakit yang diduga penyakit Covid-19.
Dugaan tersebut harus merujuk keterangan dari fasilitas kesehatan, bukan self-diagnosis atau mendiagnosis diri sendiri.
Tes masif untuk kategoria dilakulan di rumah sakit-rumah sakit yang sudah ditentukan.
“Kami berharap hasil tes masif yang berdasarkan undangan ini akan menghasilkan peta persebaran yang terukur di hari Jumat atau Sabtu, sehingga hasilnya kita bisa mengambil keputusan apakah bekerja dan bersekolah di rumah dilanjutkan menambah satu minggu atau bisa kembali lagi ke sekolah atau tempat bekerja dengan tetap menjaga jarak,” imbuhnya.
Bagi warga Jabar yang masuk dalam tiga kategori tersebut, bisa mendaftar melalui aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar) atau daftar ke dinkes kabupaten/kota secara manual.
Kedua pintu pendaftaran ini akan diregistrasi secara digital, sehingga hasil tes pun akan diinformasikan secara digital. Emil mengatakan, ada 20 ribu test kit yang telah disiapkan untuk tes masif tersebut.(syarif anbdussalam)