Pasien Berstatus PDP Virus Cirona Meninggal Dunia di RS Mitra Plumbon Indramayu

Seorang pasien laki-laki berusia (48) meninggal dunia di RS Mitra Plumbon Indramayu pada Selasa (24/3/2020) kemarin sekitar pukul 11.40 WIB

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dedy Herdiana
TribunCirebon/Handhika Rahman
RS Mitra Plumbon Indramayu, Rabu (25/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Seorang pasien laki-laki berusia (48) meninggal dunia di RS Mitra Plumbon Indramayu pada Selasa (24/3/2020) kemarin sekitar pukul 11.40 WIB.

Pasien tersebut masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dugaan virus corona atau Covid-19.

Pasien merupakan warga asli Kabupaten Indramayu, namun dirinya bertempat tinggal di daerah Bekasi.

Direktur RS Mitra Plumbon Indramayu, dr. Dedi Rohendi mengatakan, pasien tersebut meninggal saat dipersiapkan untuk dirujuk ke rumah sakit rujukan virus corona, dalam hal ini RSUD Indramayu.

"Jam 11 kita siapkan untuk pemberangkatan ke RSUD Indramayu, tapi saat itu pasien keadaannya memburuk, tiba-tiba pasien sesak napas berat dan tidak tertolong nyawanya lalu meninggal pukul 11.40 WIB," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di rumah sakit setempat, Rabu (25/3/2020).

Dr. Dedi Rohendi menceritakan, pasien tersebut sebelumnya datang ke RS Mitra Plumbon diantar oleh driver taksi online pada Senin (23/3/2020) pukul 16.25 WIB.

Saat itu pasien tengah mengalami demam tinggi, suhu tubuh pasien lebih dari 38 derajat celcius.

Pasien pun langsung dibawa ke ruang screening rumah sakit setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Di sana pasien mengeluhkan panas, batuk berdahak, pilek, sesak napas, nyeri kepala, dan nyeri di seluruh tubuh.

Tim medis rumah sakit pun segera melakukan pemeriksaan fisik, rontgen dan uji laboratorium.

"Kita juga konsul dulu ke dokter spesialis paru, kebetulan dokter paru di sini dan di RSUD Indramayu itu sama," ujar dia.

Hasilnya, gejala yang dialami pasien memang mengarah pada gejala virus corona.

Pasien pun ditetapkan sebagai kategori PDP virus corona.

Kendati demikian, hingga meninggal dunia pasien tersebut belum bisa ditetapkan positif atau negatif virus corona.

"Karena alat dan petugasnya tidak ada," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved