Sebelum Tewas di Rest Area, Temu Mengeluh Sakit Maag dan Sempat Dibawa ke Puskesmas
Menurut Erlangga, dalam perjalanan, bus sempat berhenti di rest area dan diketahui kondisi korban sudah tidak bernyawa.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penumpang bus primajasa yang meninggal di rest area kilometer 102 Kampung Royom, Desa Batusari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Sabtu 22 Maret 2020 itu diketahui akan pulang ke kampung halamannya di Banyumas.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan, penumpang itu bernama Temu Adi Saputra (40).
Dia pulang bersama dengan dua orang rekannya menggunakan bus Primajasa jurusan Lebak Bulus-Kuningan.
Berdasarkan keterangan rekannya, ujar Erlangga, sebelum baik bus, korban sudah mengeluhkan sakit maag dan sempat dibawa ke puskesmas terdekat.
"Kejadiannya benar. Saat itu korban memang ingin pulang kampung, karena sudah enam bulan belum pernah pulang," ujar Saptono Erlangga Waskitoroso saat dihubungi, Senin (23/3/2020).
Menurut Erlangga, dalam perjalanan, bus sempat berhenti di rest area dan diketahui kondisi korban sudah tidak bernyawa.
Rekan korban pun langsung memberitahukan hal tersebut ke sopir bus.
"Untuk kesimpulan sementara yang meninggal ini terindikasi karena sakit maag, karena yang bersangkutan (korban) menderita maag akut," katanya.
Korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng Subang. Korban pun sudah dibawa ke rumah dukanya dan sudah dimakamkan.
Sementara terkait perugas media yang datang mengevakuasi menggunakan alat pelindung diri dan sempat viral di media sosial, kata Erlangga, hal itu sebagai antisipasi saja.
"Dengan situasi penyebaran virus Covid-19 saat ini, medis yang datang pun dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD," ucapnya.
Bukan Karena Covid-19
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso memastikan seorang warga yang meninggal di dalam Bus Primajasa pada Sabtu (21/3/2020) bukan karena terkena virus corona Covid-19.
Sebelumnya, warga sempat dibuat geger karena beredarnya sebuah rekaman video soal petugas medis berpakaian lengkap sedang mengevakuasi seorang penumpang dari Bus Primajasa.
Pada video itu, petugas medis menurunkan seseorang penumpang yang terlihat sudah kaku dari bus. Penumpang itu kemudian dipindahkan dari dalam bus ke sebuah ambulance.
Dikatakan Saptono Erlangga, evakuasi tersebut terjadi di Rest Area KM 102 Tol Cipali, pada Sabtu (21/3/2020).
Saat itu, kata Saptono Erlangga, jajaran Patroli Jalan Raya (PJR) mendapatkan laporan adanya orang meninggal di dalam Bus Primajasa dengan bernomor polisi B 7653 FGA jurusan Lebak Bulus-Kuningan.
• Operasi Aman Nusa II 2020, Polda Jabar Incar Penyebar Hoaks Soal Corona, Penimbun Masker dan Sembako
• Sejak Malaysia Lockdown, Warga Miskin Mulai Kelaparan, LSM Setop Bagikan Makanan Gratis
Setiba di lokasi rest area, bersama tim medis anggota PJR langsung mengevakuasi jasad seorang yang diketahui berjenis kelamin pria itu ke RSUD Ciereng, Kabupaten Subang.
"Identitas (jasad) yang bersangkutan diketahui berinisial TAS, warga Banyumas," ujar Saptono Erlangga saat dihubungi, Senin (23/3/2020)
Erlangga memastikan jasad tersebut, bukan seorang yang diduga terinfeksi Covid-19. Pria tersebut diketahui mengidap penyakit maag.
Erlangga mengatakan, yang bersangkutan berangkat dari terminal Kampung Rambutan, Jakarta tujuan Kuningan dengan menggunakan Bus Primajasa, bersama dua rekannya.
Dirinya berniat untuk pulang ke kampung halamannya, ke daerah Cirebon, karena beberapa hari sebelumnya yang bersangkutan mengeluhkan sakit.
Kepada petugas polisi, dua rekan pria itu, menyebutkan jika yang bersangkutan pernah memeriksakan diri ke Puskesmas.
Dirinya di diagnosa mengidap penyakit maag.
"Korban meninggal dunia karena sakit bawaan yang dideritanya sebelumnya," katanya.