Cara Jerman Tekan Penyebaran Virus Corona, Larang Warga Berkumpul 2 Orang atau Lebih

Polisi akan memantau dan memberikan sanksi kepada siapa pun yang melanggar aturan pemerintah Jerman tersebut.

Editor: Ravianto
AFP/JOHN MACDOUGALL
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) tertawa seraya mengangkat tangannya pada 2 Maret 2020. Momen itu terjadi setelah Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer menolak jabat tangan dengannya di tengah penyebaran virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Kanselir Angela Merkel dalam pidato yang disiarkan televisi mengimbau masyarakat untuk membantu menekan penyebaran covid-19.

Markel mengatakan, cara paling efektif memperlambar laju infeksi covid-19 adalah dengan menjaga perilaku diri sendiri,

Melansir BBC, langkah-langkah termasuk menutup salon kecantikan dan pijat.

Jerman juga menutup toko-toko non-esensial lainnya.

Jerman sejauh ini telah mengonfirmasi lebih dari 18.000 kasus dan lebih dari 50 kematian covid-19.

Warga Jerman Dilarang Ini

Warga Jerman tidak akan diizinkan membentuk kelompok, dua atau lebih di tempat umum.

Kecuali mereka tinggal bersama di rumah yang sama.

Polisi akan memantau dan memberikan sanksi kepada siapa pun yang melanggar aturan pemerintah Jerman tersebut.

Lebih lanjut, restoran hanya diizinkan membuka layanan takeaway.

Semua pembatasan berlaku untuk setiap negara bagian Jerman.

Pembatasan akan berlaku setidaknya untuk dua minggu ke depan.

Merke ljuga mendesak warga untuk menjaga kontak di luar negara mereka sendiri seminimal mungkin.

Dan untuk memastikan jarak setidaknya 1,5 hingga 2 meter dari orang lain di muka umum.

Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) tertawa seraya mengangkat tangannya pada 2 Maret 2020. Momen itu terjadi setelah Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer menolak jabat tangan dengannya di tengah penyebaran virus corona.
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) tertawa seraya mengangkat tangannya pada 2 Maret 2020. Momen itu terjadi setelah Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer menolak jabat tangan dengannya di tengah penyebaran virus corona. (AFP/JOHN MACDOUGALL)

Kanselir Jerman Karantina Mandiri

Tak lama setelah mengumumkan kebijakan tersebut, Merkel mengumumkan dia melakukan karantina mandiri.

Kabar tersebut diungkapkan oleh juru bicara Angela Merkel, Steffen Seibert.

Diketahui, dokter yang memvaksinasi dia pada Jumat (20/3/2020) telah dites positif terkena covid-19.

Lebih lanjut, juru bicara Merkel, KanselirJerman itu akan diuji secara teratur dalam beberapa hari ke depan dan bekerja di rumah.

Informasi Terbaru Covid-19

Informasi terbaru wabah virus corona telah menyebar hingga 193 negara di seluruh dunia.

Sejumlah 337.556 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19.

Di Jerman sendiri, terdapat 24.873 yang dikonfirmasi.

Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 98.884 orang telah dinyatakan pulih per Senin (23/3/2020) pukul 15.57 WIB.

Sejumlah 14.654 kematian tercatat di seluruh dunia.

Sementara di Jerman, jumlah kematian tercatat mencapai 94 kasus.

Pengemudi Bus Patas Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) PO Ramayana jurusan Semarang-Yogya diperiksa suhu tubuhnya di Terminal Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (23/3/2020). Sebagai antisipasi terhadap wabah virus corona atau Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Magelang melakukan pengecekan suhu badan seluruh crew bus dan penumpang di Terminal Tidar yang merupakan terminal bus besar tipe A, baik yang akan menuju Jawa Tengah maupun menuju Daerah Istimewa Yogyakarta. Akibat dari makin meluasnya wabah virus corona, jumlah penumpang bus AKAP turun hingga 80 persen. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Pengemudi Bus Patas Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) PO Ramayana jurusan Semarang-Yogya diperiksa suhu tubuhnya di Terminal Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (23/3/2020). Sebagai antisipasi terhadap wabah virus corona atau Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Magelang melakukan pengecekan suhu badan seluruh crew bus dan penumpang di Terminal Tidar yang merupakan terminal bus besar tipe A, baik yang akan menuju Jawa Tengah maupun menuju Daerah Istimewa Yogyakarta. Akibat dari makin meluasnya wabah virus corona, jumlah penumpang bus AKAP turun hingga 80 persen. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020).

Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.

Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.

Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.

Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.

Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved