Postingan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Umumkan Positif Virus Corona, Gejalanya Tak Signifikan

Ada lagi pejabat yang terinfeksi virus corona atau Covid 19, yaitu Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Tarsisius Sutomonaio
KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat memberikan keterangan persnya terkait surat edaran dari Forum Muslim Bogor (FMB) yang menyerukan penolakannya terhadap perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Bogor, Selasa (29/1/2019). 

Mulai dari sakit kepala, batuk, hidung berair, demam, dan nyeri tenggorokan.

Kemudian, bisa muncul juga gejala penyakit infeksi pernapasan berat. Mulai dari demam tinggi, sesak napas, nyeri dada, hingga batuk berdahak bahkan berdarah.

Perlu diketahui, virus corona ini memang menyerang sistem pernapasan.

Efeknya sangat berbahaya bagi tubuh. Dari kasus yang parah, virus corona ini bisa menyebabkan komplikasi pada penderitanya.

Mulai dari pneumonia, gagal ginjal, infeksi sekunder pada organ lain, hingga kematian.

Hingga kini, di negara-negara lain sudah banyak korban yang meninggal akibat terinfeksi kasus corona.

Penularan virus corona atau Covid-19 ini melalui beberapa hal.

Misalnya, dari bersin, batuk, atau menghirup percikan ludah penderita Covid-19.

Kemudian, memegang mulut atau hidung tanpa cuci tangan setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita yang terinfeksi virus corona.

Selain itu, virus corona juga bisa menular karena kontak fisik dengan penderitanya, seperti sentuhan saat berjabat tangan.

Dalam artikel itu, disebutkan virus corona bisa menginfeksi siapa pun.

Namun, risikonya akan sangat berbahaya jika menginfeksi orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Selain itu, berbahaya juga bagi orang yang sedang sakit dan orang yang lanjut usia.

Oleh karena itu, jika mengalami gejala infeksi virus corona, apalagi gejala tersebut muncul selama dua pekan setelah kembali dari negara-negara yang terpapar corona, maka segera periksa ke dokter.

Jika dicurigai, maka harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Biasanya, untuk mengetahui apakah pasien tersebut terinfeksi virus corona atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan.

Khususnya, menanyakan apakah pasien sempat bepergian ke negara yang terpapar virus corona atau tidak.

Kemudian, akan ada pemeriksaan lanjutan. Mulai dari uji sampel darah, tes usap tenggorokan, hingga rontgen dada.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved