Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Sejenak Bersama Achmad Yurianto, Jangan Ada Dusta di Antara Kita

Sejak ditunjuk menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah virus corona ( Covid-19 ), wajah Achmad Yurianto kerap wara-wiri di layar kaca

KOMPAS.com/Dian Erika
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020). 

TRIBUNJABAR.ID- Sosok dr Achmad Yurianto belakangan menjadi menjadi sangat akrab di masyarakat.

Sejak ditunjuk menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah virus corona ( Covid-19 ), wajahnya kerap wara-wiri di layar kaca menginformasikan perkembangan terkini penyebaran wabah tersebut di tanah air.

Itu sebabnya, sekalipun jarang sekali terlihat tersenyum saat disorot kamera, kehadiran Achmad Yurianto selalu ditunggu.

Meskipun sudah terbiasa beraktivitas sejak subuh hingga larut malam, pria yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, mengaku menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona membuatnya benar-benar sibuk.

Sejak korona merebak, kata Yuri, begitu Achmad Yurianto biasa disapa, nyaris tak punya waktu untuk anak-anak dan istrinya. Ia bersyukur keluarganya mengerti. Terpenting, lanjut Yuri, jangan sampai ada dusta di antara dirinya dan sang istri.

Setelah DKI Jakarta, Jabar Terbanyak Kedua Terpapar Virus Corona, 2 Meninggal

Lokasi Wisata Lembang Ditutup, Wisatawan Juga Tak Bisa Masuk ke Pangandaran

Berikut petikan wawancara eksklusif Tribunnetwork dengan dr Achmad Yurianto di sela kesibukannya menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah virus corona.

Bagaimana Anda menjaga hubungan Anda dengan keluarga di tengah kesibukan juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah virus corona?

Keluarga tahu betul kesibukan saya. Yang penting keep contact. Paling, saling kirim pesan (melalui whatsapp). Guyonan, pakai WA dengan istri saya. Tidak ada masalah, yang penting tidak ada dusta di antara kita.

Keluarga Anda pernah khawatir Anda tertular virus corona?

Iya, tentu saja. Istri selalu mengingatkan saya. Kebetulan karena istri saya juga paham tentang kesehatan dokter. Sama-sama tahunya.

Trik Anda agar tetap sehat?

Tidak sulit. Happy saja. Kayak angkot saja lah, Mas. Yang penting tidak telat bensinnya. Kalau telat bensinnya, kan, mogok. Sering dilap supaya penumpang yang naik itu gampang dan lebih nyaman. Perut kenyang, pikiran tenang, hati senang. Udah beres.

Apa Anda juga dicek setiap hari kesehatannya?

Ya tidak lah. Masa tiap hari dicek? Tipis lama-lama hidung saya nanti.

Dokter Sarankan Persib Bandung Latihan Tertutup, Sebut Pemain Negatif Virus Corona

Update Penyebaran Virus Corona di Indramayu, Rabu (18/3/2020): 3 PDP dan 38 ODP

Bagaimana Anda beristirahat di tengah kesibukan ini?

Sebenarnya, soal istirahat ini bukan perubahan waktu tapi perubahan tempat. Kalau waktu akumulasinya tetap, cuma tempatnya berubah.

Artinya, tidur itu tidak harus selalu di kasur di rumah. Saat dalam perjalanan di mobil, kalau bisa tidur ya tidur.

Saya kan gantian sama sopir. Kalau saya kerja, sopir saya tidur. Kalau saya tidur, sopir saya kerja. Jangan sampai dua-duanya tidur, bahaya.

Untuk meng-update perkembangan wabah virus corona, Anda siaga 24 jam. Bagaimana menyiasatinya?

Saya didukung dengan tim data yang bekerja terus-terusan. Handphone saya tiga kali dicas setiap hari. Ke mana-mana bawa powerbank.

Anda sebelumnya pernah mengungkap ada rumah sakit yang tidak jujur dalam penanganan kasus korona.

Saya berbicara data saja. Yang paling gampang ngomong, kalau based on data, itu gampang. Kalau saya lihat merah, ngomong merah.

Kalau saya lihat kuning saya ngomong kuning. Saya lihat hijau, saya ngomong hijau. Yang susah itu apabila hijau saya disuruh ngomong kuning. Itu yang bikin stress. (tribun network/genik)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved