Melalui Single 'Hantu' di Album Loyalis, The Changcuters Ajak Pendengar Rangkul Rasa Takut

Memasuki awal tahun ini, The Changcuters kini membuat album Loyalis yang menjadi bagian dari konsep album triologi mereka

Istimewa
Poster The Changcuters di album Loyalis 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Masih ingat penampilan nyentrik dan energik dari band asal Kota Kembang, The Changcuters?

Yup, band yang beranggotakan Tria (vokal), Qibil dan Alda (gitar), Dipa (bas), serta Erick (drum) ini telah eksis selama 16 tahun di industri musik tanah air.

Band yang dikenal dengan lagu 'Racun Dunia' ini telah merilis album Mencoba Sukses (2006), Mencoba Sukses Kembali (2008), Misteri Kalajengking Hitam (2009), Tugas Akhir (2011), Visualis (2013), dan Binauralis (2016).

Memasuki awal tahun ini, The Changcuters kini membuat album Loyalis yang menjadi bagian dari konsep album triologi mereka, yaitu Visualis (2013) dan Binauralis (2016).

Album yang dirilis oleh Sony Music Indonesia ini mengedepankan sisi perasaan yang dialami oleh kebanyakan manusia dalam kehidupan sosialnya.

Pada keterangan rilis yang diterima Tribun Jabar, Rabu (18/3/2020), Tria mengatakan lewat hal yang bersifat gaib (tak terlihat) ini mereka mencoba menguji kepekaan pendengarnya dalam memahami setiap materi dalam album ini.

Ganti Nama Anak Jadi Aisha, Ternyata Angan-angan Denada Sudah Ada Sebelum Nikah, Begini Alasannya

Legenda Manchester United Gratiskan 2 Hotelnya untuk Petugas Kesehatan

Single pertama yang dirilis dari album Loyalis bertajuk Hantu.

Sesuai dengan tema sesuatu yang bersifat gaib, lagu Hantu seakan mewakili pesan yang ingin disampaikan.

"Melalui single Hantu, kami bercerita tentang proses kelahiran dan keberadaan manusia di kehidupan sosial. Setiap sesuatu yang terlahir, belum tentu bisa langsung diterima di lingkungan masyarakat. Terkadang kita harus melalui proses penolakan, ketidaksukaan, atau bahkan hanya dianggap bayang-bayang yang mengHANTUi kehidupan orang lain," ujar Tria

Melalui single Hantu, The Changcuters mengajak pendengarnya untuk merasakan bagaimana menjadi individu yang tidak dianggap keberadaannya, menjadi kaum yang terpinggirkan tanpa harus pesimis dalam menjalani kehidupan.

Album ini dikemas dalam nuansa rock dengan isian instrumen yang sangar serta celoteh-celoteh nakal di setiap liriknya.

"Ide lagu ini berawal dari kegelisahan yang berujung tawa sebagai wujud dari menikmati kehidupan yang hanyalah sandiwara,"ujarnya.

Ia mengajak pada loyalis untuk jangan takut dengan hantu atau rasa dihantui. "Rangkul saja setiap rasa takut, ambil, dan mainkan peranmu di dalamnya," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved