Dokter asal Inggris Cerita Rasa Sakit Akibat Terinfeksi Virus Corona, Tegaskan Mayoritas Akan Sembuh

Dikutip dari The Sun, Clare Gerada merupakan salah satu orang yang berhasil sembuh dari infeksi virus corona.

Editor: Ravianto
The Sun
Dokter asal Inggris Clare Gerada saat diwawancarai pengalaman terkena Virus Corona hingga bisa sembuh. 

Ia memberikan tips agar sembuh dari virus Corona. 

Wanita itu juga meminta masyarakat untuk tidak panik karena Covid-19 bisa disembuhkan.

"Saya sih pesennya untuk masyarakat Indonesia yang sekarang panik untuk nggak panik karena virus ini seperti yang pak Yuri sampaikan ke masyarakat itu adalah self limiting desease."

"Jadi kita punya kekuatan dari dalam diri kita untuk menyembuhkan asal kita disiplin minum air putih yang banyak, istirahat yang benar, asupan gizi dan sayuran yang benar, Jaga imun sistem dan laksanakan personal higien yang ketat, rajin cuci tangan dan dengarkan saran dari pemerintah," beber dia. 

Saran pemerintah itu diantaranya seperti pembatasan sosial atau social distance untuk sementara perlu untuk dilakukan sebaik mungkin. 

Pasien 03 kemudian menyinggung kasus dirinya yang dinyatakan positiv Corona tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.

"Dan satu hal lagi kalau kasus saya yang dinyatakan positif tapi tidak mempunyai tanda-tanda gejala apapun itu sebenarnya lebih bahaya karena kita bisa saja melakukan ativitas sehari-hari tanpa kita tahu menularkan ke orang orang yang imunnya dan kesehatannya lebih lemah daripada kita dan itu akan efeknya lebih parah," beber dia. 

Curhat Pasien 01: Seminggu Diisolasi, Saya Menangis Terus

Adapun pasien 01 juga menyampaikan beberapa hal. 

Pertama, ia meminta masyarakat dan media mendukung pasien yang positif virus Corona.

"Pertama saya ingin mengimbau ,masyarakat dan media yang di luar untuk mendukung pasien yang ada di rumah sakit, mendukung secara moral karena penyebaran informasi yang tidak akurat oleh berbagai pihak yang tidak akurat dan tidak berttanggungjawab itu sangat menggangu psikis kami di dalam," kata dia. 

Wanita 31 tahun itu kemudian menyinggung identitasnya yang bocor dan kemudian justru membuat masyarakat panik. 

"Dan juga identitas kami yang bocor itu mengakibatkan masyarakat luar jadi panik karena saya mendapatkan banyak banget direct message di media sosial maupun  WhatsApp, apapun itu mereka nanya ke saya 'Mbak gejalanya gimana saya mau cek tapi saya takut, saya takut nanti identitas saya terbongkar'. Jadi itu (kerahasiaan identitas) harus dijaga," tutur dia. 

Lebih lanjut, pasien 01 meminta warga untuk tidak menghakimi pasien yang dinyatakan positiv covid-19. 

Hal itu bakal menyebakan pasien jadi korban dua kali. 

Pasien 01 mengaku seminggu ketika diisolasi, ia menangis terus akibat stigam yang ia terima. 

"Dan untuk orang-orang di luar jangan menghakimi pasien yang positif corona dengan berbagai stigma negatif. Karena ya itu pasien akan menjadi korban dua kali.

Saya selama diisolasi itu selama seminggu itu saya nangis terus karena saya tahu yang dibicarakan oleh media dan orang-orang yang menyebarkan mengenai saya dan ibu saya dan menyerang profesi kami sebagai penari. peggiat seni dan pejuang budaya yang selama hidup kami satu keluarga berbuat apapun yang kami bisa untuk Indonesia dalam hal seni dan budaya," terangnya. 

"Semuanya harus ingat bahwa virus ini tidak memandang bulu tidak memilih ras, agama, profesi apapun dan bisa menular ke siapapun," ujar dia. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved