Belasan Pegawai Kantor Imigrasi Bandung Kerja di Rumah Tapi Pelayanan Tetap Normal

Semua warga yang hendak masuk Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung akan dicek suhu tubuhnya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Theofilus Richard
Tribunjabar/Ery Chandra
Ilustrasi antrean di Kantor Imigrasi bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Semua warga yang hendak masuk Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung akan dicek suhu tubuhnya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Warga yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat Celcius dilarang masuk Kantor Imigrasi.

Kasi Teknologi dan Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Bandung, Gita Rahayu Pimandari, mengatakan bahwa selain pengecekan suhu tubuh, para pegawai yang bertugas pun diwajibkan menggunakan masker.

Para pegawai juga harus mengonsumsi vitamin dan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Cegah Penyebaran Virus Corona, Kantor Imigrasi Bandung Tolak Kedatangan Warga dari 4 Negara Ini

Selain itu, pihaknya pun menyediakan hand sanitizer yang dipasang di berbagai tempat untuk para pengujung.

Khusus pelayanan paspor asing, kata Gita, pegawai harus menggunakan sarung tangan.

Semua itu dilakukan, kata Gita, dalam rangka peningkatan kewaspadaan dan antisipasi penyebaran virus Covid-19.

Sebab, kantor Imigrasi hingga saat ini belum dapat menerapkan sistem kerja di rumah sebagaimana anjuran Kemenpan RB.

Gita mengatakan, Kantor Imigrasi tetap memberikan layanan seperti biasanya.

Hanya petugas yang berusia di atas 50 tahun yang diizinkan bekerja di rumah sementara waktu, sedangkan petugas lainnya tetap bekerja normal di kantor.

"Pelayanan masih normal, yang diusulkan bisa stay at home atau bekerja di rumah sejauh ini ada 17 orang, itu rata-rata usianya di atas 50 tahun. Itu hasil usulan (karena daya tahan tubuhnya dianggap rentan)," ujar Gita, saat ditemui di kantor Imigrasi Bandung, Jalan PHH Mustofa, Selasa (17/3/2020).

Kemenag Imbau 500 Calon Pengantin di Purwakarta Gelar Resepsi Sederhana

Menurut Gita, sejak keluarnya surat edaran dari Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung, jumlah antrean pemohon pembuatan paspor tidak menurun.

"Jumlah antrean paspor secara online dari Senin 9 Maret hingga kemarin 16 Maret 2020 itu tidak ada yang terlalu signifikan. Jadi, dari hari Senin ke Senin ini sebetulnya tidak ada perbedaan yang jauh, karena yang bikin paspor kayanya tetap bersemangat ya," katanya.

Gita pun menyarankan kepada masyarakat agar tidak mengurus paspor untuk sementara apabila keadaannya tidak terlalu mendesak, sesuai dengan imbauan Gubernur Jawa Barat.

Info Penting Bagi Pejuang CPNS, Pengumuman SKD Sesuai Jadwal, Tes SKB Ditunda

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved