Dedi Mulyadi Ajak Pengelola Sekolah dan Kantor Bersihkan Lingkungannya, 14 Hari Warga Harus Disiplin

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mengajak para pengelola sekolah maupun kantor di seluruh

Penulis: Ichsan | Editor: Ichsan
istimewa
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi menyemprotkan cairan disinfektan di satu ruang kelas di satu sekolah di daerah Pasawahan, Purwakarta, Selasa (17/3/2020). 

TRIBUNJABAR.ID - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mengajak para pengelola sekolah maupun kantor di seluruh Indonesia untuk membersihkan lingkungan sekolah dan kantornya masing-masing.

Hal ini sebaiknya dilakukan di masa libur ke sekolah dan ke kantor selama 14 hari ini. Menurut Dedi, percuma jika murid, siswa, atau mahasiswa tidak ke sekolah atau ke kampus tapi bangunan dan lingkungan sekolah dan kampusnya tidak dibersihkan.

Begitupun dengan bangunan dan lingkungan kantor, jika pegawainya tidak masuk kantor tapi bangunan dan lingkungan kantornya tidak dibersihkan bakal sia-sia.

"Saya mengajak kepada semua pihak, ayo kita bersihkan lingkungan sekolah dan kantor masing-masing agar program tidak ke sekolah dan ke kantor selama 14 hari untuk mencegah penyebaran virus corona ini berjalan baik," kata Dedi melalui ponselnya, Selasa (17/3/2020).

Di Liga 1 2020, Persib Bandung Bikin Start Terbaik Selama 6 Musim Terbaik

Dedi Mulyadi bersama para pengelola sekolah tengah menuangkan cairan disinfektan untuk penyemprotan di satu sekolah di Purawakarta, Selasa (17/3/2020).
Dedi Mulyadi bersama para pengelola sekolah tengah menuangkan cairan disinfektan untuk penyemprotan di satu sekolah di Purawakarta, Selasa (17/3/2020). (istimewa)

Terkait pembersihan lingkungan, pada Selasa (17/3/2020) pagi, Dedi sendiri turun langsung membersihkan lingkungan dan menyemprotkan cairan disinfektan di daerah Pasawahan, Purwakarta, lokasi dimana ada warganya yang positif terpapar virus corona.

Menurut Dedi, penyemprotan memakai disinfektan ini biayanya murah. Cukup menggunakan deterjen atau bayclin lalu dicampur air secukupnya.

Dedi mengatakan program 14 hari belajar dan bekerja dari rumah ini harus disertai dengan rumusan yang jelas agar orang mematuhinya.

Misalnya, kata Dedi, jika pada waktu 14 hari ini ada anak yang hanya main game, keliling bersepeda motor, atau nonton ke bioskop, harus ada hukuman dari gurunya.

Ini Daftar Pesepakbola di Eropa yang Terinfeksi Virus Corona, 2 Sudah Sembuh

Begitupun jika ada pegawai di masa 14 hari ini ada yang keluyuran di bukan tempat kerjanya juga harus ada sanksi yang tegas dari pimpinannya.

"Program belajar dan bekerja dari rumah selama 14 hari ini akan efektif jika semua orangnya disiplin. Makanya harus ada rumusan sanksi yang tegas agar orang mematuhinya," kata Dedi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved