Mayat ABG di Gorong Gorong

Jejak Sepatu dan Sandal Jadi Titik Balik Penyelidikan Kasus Pembunuhan Delis, Simak di Sini

Hal itu terlihat saat digelar rekonstruksi di rumah kosong Jalan Laswi dan di depan sekolah di Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Rekonstruksi pembunuhan Delis oleh ayah kandung, Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020) 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Beberapa adegan pembunuhan Delis Sulistina (13), siswi SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, oleh BR (45), ayah kandungnya sendiri, berada di lokasi terbuka dan berlangsung cukup lama.

Namun ternyata tak ada satu pun warga maupun pengendara melihatnya.

Dengan leluasa BR melanjutkan aksi bejatnya.

Hal itu terlihat saat digelar rekonstruksi di rumah kosong Jalan Laswi dan di depan sekolah di Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kenapa bisa sampai tak diketahui publik?

Ternyata saat pembunuhan dilakukan Kamis (23/1) malam sekitar pukul 22.30 sedang turun hujan deras.

Sehingga nyaris tak ada warga melintas.

Menurut pantauan Tribun Jabar di lokasi rekonstruksi, adegan berada di tempat umum itu di antaranya saat BR menggeletakkan jasad Delis di depan rumah kosong di Jalan Laswi, tempat aksi pembunuhan.

Jasad Delis digeletakkan sebelum dinaikkan ke atas sepeda motor untuk dibuang di gorong-gorong depan sekolah di Jalan Cilembang.

Di halaman rumah yang berada di tepi jalan itu merupakan tempat umum serta Jalan Laswi sendiri cukup ramai oleh lalu lalang kendaraan.

Lokasi lain berada di tempat umum adalah di depan SMP Negeri 6, Jalan Cilembang.

Lokasi BR memasukkan jasad Delis di depan SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya,
Lokasi BR memasukkan jasad Delis di depan SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, Jalan Cilembang, adalah tempat terbuka dan merupakan jalan yang ramai.

Jasad Delis sempat digeletakkan di halaman rumah kosong di seberang sekolah.

Lalu BR membawa jasad Delis menyeberangi jalan dan berupaya memasukkan jasad putri kandungnya itu ke dalam gorong-gorong depan sekolah, tepi Jalan Cilembang yang juga tergolong ramai.

Semua aksi itu dilakukan saat hujan lebat.

Namun misteri kematian Delis tetap akhirnya terungkap berkat kerja keras dan kepiawaian jajaran Polres Tasikmalaya Kota terutama Satreskrim dalam menguak semua misteri yang ada.

Berawal saat Delis dinyatakan hilang sejak Kamis (23/1/2020) itu, polisi kemudian berhasil melacak bahwa Delis naik angkot menuju tempat kerja BR di Jalan Laswi.

BR pun kemudian diperiksa, namun tidak memberikan jawaban yang jelas.

Polisi kemudian menemukan saksi yang melihat BR berjalan bersama seorang siswi SMP ke sebuah rumah kosong.

Polisi kemudian memeriksa seisi rumah kosong.

Dari situlah titik awal terungkapnya mesteri kematian Delis.

Petugas menemukan jejak sepatu dan sandal milik Delis dan BR.

Petugas juga menemukan kabel yang wujud fisiknya sama dengan kabel yang ditemukan di gorong-gorong.

Akhirnya BR tak berkutik dan mengakui perbuatannya.

Seandainya Delis Lari ke Arah Depan Rumah

Takdir telah menetapkan Delis Sulistina (13), siswi SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tewas di tangan BR (45), ayah kandungnya sendiri.

Dalam rekonstruksi adegan detik-detik BR mencekik Delis di sebuah rumah kosong di Jalan Laswi, tak jauh dari tempat kerja BR, sebenarnya ada peluang Delis menyelamatkan diri.

Yaitu saat BR berupaya mencekik, Delis sempat berhasil melepaskan diri dan kemudian berlari menyelamatkan diri.

Namun Delis berlari ke arah yang salah, yakni malah ke arah belakang rumah dan masuk sebuah kamar.

Tentu saja dengan mudah BR menyergapnya kembali.

Adegan BR mengejar Delis Sulistina yang lari setelah berhasil lepas dari cekikan pertama di rumah kosong Jalan Laswi, dalam rekonstruksi, Kamis (12/3).
Adegan BR mengejar Delis Sulistina yang lari setelah berhasil lepas dari cekikan pertama di rumah kosong Jalan Laswi, dalam rekonstruksi, Kamis (12/3). (tribunjabar/firman suryaman)

Andai saja saat itu Delis lari ke arah depan rumah, ia dipastikan akan langsung ke luar rumah melalui pintu depan dan berteriak meminta tolong.

Namun takdir menentukan lain.

BR kembali menyergap Delis di kamar belakang.

Selanjutnya BR menyeret Delis dan kembali mencekik Delis di tempat awal dia mencekik pertama.

Delis yang rajin salat dan mengaji di masjid tak jauh dari rumahnya, mengembuskan napas terakhirnya di tangan BR.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, mengatakan, tindakan BR mengejar Delis yang berhasil lolos dari cekikan pertama dan mencekiknya kembali itu, menandakan ada niatan BR menghabisi Delis.

"Melihat fakta dalam rekonstruksi ini, kami menambahkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana terhadap BR, dengan ancaman hukuman maksimal, hukuman mati," kata Anom seusai rekonstruksi.

Kasus pembunuhan yang menghebohkan warga Kota Tasikmalaya ini, berawal dari ditemukannya jasad Delis di dalam gorong-gorong depan sekolahnya, Senin (27/1/2020) sore.

Adegan BR memasukkan jasad Delis (menggunakan model boneka) ke dalam gorong-gorong, saat rekonstruksi tahap kedua di depan SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020).
Adegan BR memasukkan jasad Delis (menggunakan model boneka) ke dalam gorong-gorong, saat rekonstruksi tahap kedua di depan SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020). (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Sejak Kamis (23/1/2020) Delis dinyatakan hilang.

Paginya ia masih berangkat sekolah, namun hingga sore belum pulang, hingga akhirnya jasadnya ditemukan di dalam gorong-gorong, Senin sore.

Jajaran Satreskrim yang melakukan penyelidikan, menemukan bukti-bukti bahwa tersangka pelakunya adalah BR.

Motifnya BR kesal Delis yang menemuinya di tempat kerjanya, Kamis (23/1) sore itu, terus merengek meminta uang untuk study tour Rp 400.000.

Malu didengar teman sekerja, BR mengajak Delis ke rumah kosong.

Di situ Delis kembali merengek. BR sempat memberi Rp 300.000 karena hanya sebesar itu yang ia punya.

Tapi Delis keukeuh minta Rp 400.000.

Akhirnya BR habis kesabaran dan mencekik Delis hingga tewas.

 FAKTA BARU, Delis yang Ditemukan di Gorong-gorong Sempat Kabur, Ayah Tak Beri Ampun & Kembali Cekik

Pemeran Delis Mengaku Deg-degan

Polisi sudah menetapkan Budi Rahmad sebagai tersangka utama pembunuhan pada Delis Sulistina, siswi SMP Negeri 6 Tasikmalaya.

Guna mendapatkan gambaran menyeluruh kasus pembunuhan tersebut, polisi pun menggelar rekonstruksi.

Dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Delis Sulistina (13) siswi SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020), ada sosok model yang berperan sebagai Delis Sulistina.

Seperti diketahui Delis tewas dibunuh oleh BR (45) yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri di sebuah rumah kosong, Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya.

Sosok model itu adalah Sinta (17), siswi salah satu SMA swasta di Kecamatan Kawalu.

Tanpa canggung Sinta melaksanakan semua adegan dalam rekonstruksi dan harus berdekatan dengan BR.

"Sebelumnya saya bingung saat ditawari jadi pemeran Delis. Tapi setelah dibujuk akhirnya mau juga. Lagipula ini tugas mulia membantu kerja aparat negara yaitu polisi," kata Sinta, disela rekonstruksi.

Sinta didandani layaknya Delis saat peristiwa pembunuhan terjadi. Yakni mengenakan seragam pramuka, menggendong tas sekolah serta sepatu basket hitam mirip seperti yang dikenakan Delis saat itu.

Sinta mengaku sempat canggung saat harus menjulurkan kedua tangannya ke bagian depan perut tersangka BR, saat menjalankan salah satu adegan rekonstruksi di depan sebuah rumah kosong, Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020).
Sinta mengaku sempat canggung saat harus menjulurkan kedua tangannya ke bagian depan perut tersangka BR, saat menjalankan salah satu adegan rekonstruksi di depan sebuah rumah kosong, Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020). (tribunjabar/firman suryaman)

Menurut Sinta, sebelum pelaksanaan rekonstruksi dirinya sudah dibekali pengetahuan seputar adegan yang harus diperagakannya.

Sehingga saat pelaksanaannya tidak canggung.

"Tapi ada beberapa adegan yang membuat saya deg-degan dan canggung. Yaitu saat dipegang tersangka dan saat harus menjulurkan kedua tangan ke bagian depan perut tersangka," ujar Sinta.

Adegan dimana kedua tangan Sinta menjulur ke perut depan BR, yaitu reka ulang saat BR membawa jasad Delis dari rumah kosong ke lokasi gorong-gorong depan sekolah di Jalan Cilembang.

"Awalnya saya ragu-ragu. Tapi ini tugas, ya akhirnya dijalani walau deg-degan. Tangan saya dikedepankan ke bagian depan perut tersangka," kata Sinta.

Semua adegan rekonstruksi yang melibatkan Sinta akhirnya selesai dan dilakukan dengan lancar.

Sejumlah adegan tertentu diganti dengan model boneka yang juga didandani seragam pramuka, menggendong tas sekolah serta mengenakan sepatu basket hitam.(Firman Suryaman)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved