Postingan Karen Pooroe Setelah Arya Claproth Jadi Tersangka, Singgung Soal KDRT dan Bukti Video
Eks finalis Indonesian Idol, Karen Pooroe membuat postingan yang mencuri perhatian melalui akun Instagram-nya.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNJABAR.ID - Eks finalis Indonesian Idol, Karen Pooroe membuat postingan yang mencuri perhatian melalui akun Instagram-nya.
Karen Pooroe menyinggung soal KDRT psikis. Ia menuliskan panjang lebar terkait hal itu di Insta Story-nya, Rabu (11/3/2020) sore.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung soal bukti video yang diserahkan kepada polisi.
Berikut ini postingan Karen Pooroe.
"Coba cari tau, apa yang namanya KDRT psikis!! Sebelum komentar....
KDRT psikis itu sama saja parahnya dengan penganiayaan, tapi secara mental saya mendapatkan KDRT
dan bukti video tersebut sudah ada di kepolisian. KDRT fisik pun ada sebenernya,
dibekap sampai habis nafas, diduduki, tapi tidak bisa saya visum karena tidak berbekas secara fisik.
Itulah lemahnya hukum KDRT di negara ini. Apa saya harus bonyok-bonyok dulu, baru bisa dikatakan ada KDRT fisik??"
• Karen Pooroe Bawa Cokelat Saat Anaknya Diautopsi: Yakin Kebenaran akan Terungkap Sesuai Firasat Saya
Tak hanya itu, ada juga postingan lain soal KDRT psikis yang melanjutkan postingan tersebut.
"Awarness tentang KDRT, itu harus ditingkatkan..
dan implementasi dari hukum dan Undang-undang Perlindungan Perempuan dan Anak,
harus berperan benar.. Perempuan pun kalau pukul kai-laki itu KDRT,
atau maki laki sampe jadi trauma dan hilang harga diri itu juga KDRT!!
KDRT psikis gak bisa dianggep enteng.. yang penting keberanian untuk melapor,
dan aparat hukum, bisa bertindak cepat dan tepat. Itu harapan saya."

Pada postingan selanjutnya, ia kembali menuliskan soal KDRT.
Ia mengaku, sudah dua tahun mengonsumsi obat akibat mengalami KDRT psikis.
"Karena KDRT psikis, mental kena, saya sudah 2 tahun mengkonsumsi obat antidepressant,
dari psikiater, sampai mengalami kejang, bila putus obat mendadak, resiko serangan jantung sangat tinggi..
Jangan sekali sekali sepelekan KDRT psikis. KDRT itu tidak akan pernah berhenti, roda dari KDRT tersebut
semakin lama akan semakin cepat berputar dan berulang."

Karen Pooroe memang terlibat masalah rumah tangga dengan Arya Claproth.
Masalah itu bahkan sampai masuk ke dalam ranah hukum.
Berdasarkan laporan wartawan Tribunjabar.id dari Kota Bandung, kini Arya Claproth ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kekerasan dalam rumah tangga.
"Kami sudah minta keterangan dari lima orang saksi termasuk psikiater. Jadi korban ini kerap mendapatkan perlakuan kasar, berupa kata-kata kasar," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, Rabu (11/3/2020).
• Di Mana Suami Karen Pooroe, Arya Claproth Saat Anaknya Jatuh Terungkap, Disebut Lagi Pakai Headset
Polisi juga menyebut, sudah mednapatkan barang bukti berupa rekaman video.
Video itu berisi rekaman saat Karen Pooroe dan Arya Claproth sedang bertengkar.
Diketahui, video tersebut direkam oleh asisten rumah tangga atau ART.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri menyebut, mulut Karen juga pernah disumpal dan bajunya pernah dirobek.
"Kata tersangka, itu (penyumpalan) biar tidak didengar tetangga saat keributan. Kami juga telah mendapatkan hasil visum psikiatrikum dari korban," ujarnya.
Terkait status tersangka Arya Claproth, Karen Pooroe pun berkomentar.
Seperti yang dimuat Kompas.com, ia mengaku, itu konsekuensi dari perbuatan yang telah dilakukan Arya Claproth.
"Ya harus dapat dong ganjarannya apa yang sudah diperbuat," ujar Karen.
Ia berharap proses hukum tersebut bisa berjalan lancar.
"Ya mudah-mudahan cepatlah prosesnya," katanya.
Anak Meninggal
Beberapa hari sebelum Zefania (6) meninggal, Karen Pooroe tidak bisa tidur.
Seperti firasat ibu, Karen Pooroe gelisah dan merasa dadanya sakit tanpa tahu penyebabnya.
Selama tiga hari Karen Pooroe tidak terlelap, obat tidur yang diresepkannya bahkan tak mampu membuat kantuk.
Sudah berbulan-bulan Karen Pooroe tidak bertemu putrinya yang tinggal bersama sang suami, Arya Claproth.
Zefania dikabarkan jatuh dari balkon lantai enam apartemen di mana Arya tinggal pada Jumat (7/2/2020) sekitar 21.30 WIB.
Beberapa jam setelah kejadian Zefania jatuh dari balkon, Karen Pooroe mengirim pesan WhatsApp ke Arya Claproth.
"Saya sudah punya firasat karena 3 hari saya ga tidur. Jam 1 malam pada tanggal 7 menuju tanggal 8 setelah sekian lama saya WhatsApp Arya," kata Karen Pooroe ketika menjadi bintang tamu Hotman Paris Show yang tayang pada 12 Februari 2020.
Dalam pesan WhatsApp itu, Karen Pooroe ingin sekali bertemu Zefania. Ia memohon-mohon agar bisa dipertemukan.
"Arya saya sangat merindukan Zefi kalau kamu masih punya hati itu hak dia bertemu ibunya. Kamu mau benci saya terserah tapi jangan lakukan itu sama anak kamu please call me tomorrow, I need to see her face, I just want to talk to her," begitu isi pesan WhatsApp sesuai pengakuan Karen.
Bukan jawaban yang diinginkan Karen, ia justru diberi tahu Zefania telah meninggal beberapa jam setelah pesan tersebut dikirim.
Pada Sabtu (8/2/2020) sekitar pukul 11.00 WIB, Karen Pooroe dikabari bahwa Zefania berada di rumah sakit.
Ada seseorang yang menelepon ke nomor Lita yang merupakan tante dari Karen. Selama hidup di Jakarta, Karen tinggal di rumah tantenya.
Awalnya Karen Pooroe mengira panggilan tersebut adalah prank atau telepon iseng.
Apalagi tutur kata yang digunakan sang penelepon tidak meyakinkan.
Untuk meyakini telepon itu, Karen memastikan hal itu ke Polres Jakarta Selatan.
Namun, kabar tersebut belum pasti. Akhirnya Karen Pooroe tidak percaya bahwa anaknya telah tiada.
"Aduh ini saya diprank. Ada orang yang mau ngerjain saya, maua ngejebak saya," katanya.
Selang 5 menit, Karen mendapat telepon lagi. Telepon tersebut mengabarkan bahwa Zefania jatuh dari lantai 6.
Hal pertama yang terlintas di benar Karen Pooroe adalah apakah anaknya masih hidup.
Ketika mengetahui anaknya telah meninggal, Karen Pooroe lemas dan tidak bisa berpikir jernih.
"Di situ saya sudah enggak bisa apa-apa lagi. saya pergi ke RS Fatmawati. I'm dissoriented."
Karen pergi ditemani adiknya menuju kamar jenazah.
Tangis Karen Pooroe pecah setelah membuka penutup mayat.
"She's gone. Dia balik ke pelukan saya tapi sudah tidak ada (meninggal)," ucap Karen.
Tanpa pikir panjang, Karen Pooroe langsung memeluk Zefania dan tidur di sampingnya.
"Saya peluk dia. Saya pukul diri saya sendiri. Ini mimpikan Tuhan. Ini enggak benar. Saya jatuh pingsan berkali-kali," katanya.
Karen Pooroe sempat bertemu dengan Arya Claproth di rumah sakit.
Ia tidak akan memaafkan Arya karena tidak mengizinkannya bertemu sang anak.
Karen Pooroe dan Arya Claproth masih berstatus suami istri namun keduanya tengah menjalani proses perceraian.