Alami Stroke Suami di Bandung Ditolak Hubungan Intim oleh Istri, Bolehkah Penderita Stroke Bercinta?

Biasanya dampak psikologis timbul paska stroke munculnya anggapan apakah penderita stroke masih bisa berhubungan seks dengan baik? begini penjelasanny

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Yongky Yulius
Kolase Ilustrasi Stroke Shutterstock / istock
ilustrasi stres berhubungan seks 

Meski begitu ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan.

Kesal Selalu Ditolak Berhubungan Badan, Seorang Suami di Bandung Tega Membunuh Istrinya

Perilaku mengalami perubahan

Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), perilaku penderita stroke memang mengalami perubahan.

Tetapi perubahan itu pun tergantung pada kerusakan otak.

Adanya kerusakan pada otak kanan misalnya, menyebabkan penderita impulsif atau kaku.

Hal ini memembuat aktivitas termasuk mengganggu fungsi seksual.

Bila terjadi kerusakan pada otak kiri, maka disarankan berhati-hati dalam melakukan seks.

Adanya perubahan emosi yang cepat

Ilustrasi stress di-bully.
Ilustrasi stress di-bully. (Shutterstock)

Masih menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), penderita stroke memiliki perubahan emosi yang cepat.

Oleh karena itu pasangan sebaiknya bisa menanggapinya sebagai sesuat yang bersifat pribadi.

Hal ini pun bisa dikonsultasikan pada para ahli bila muncul depresi gairah seks.

Suami Istri di Malang Bunuh Diri Bersama, Diduga Karena Masalah Hubungan dan Perceraian

Kehilangan rasa dapat mengganggu kegiatan seks

Bagi penderita stroke, bagian tubuh mungkin tak lagi sensitif.

Disarankan tidak ragu untuk mencari bagian tubuh lain yang masih bisa terangsang.

Bagi pasangan dapat merangsang bagian tubuh yang kehilangan sensitivitasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved