Alami Stroke Suami di Bandung Ditolak Hubungan Intim oleh Istri, Bolehkah Penderita Stroke Bercinta?
Biasanya dampak psikologis timbul paska stroke munculnya anggapan apakah penderita stroke masih bisa berhubungan seks dengan baik? begini penjelasanny
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Baru-baru ini di Bandung seorang suami tega membunuh istri karena masalah seks.
Berdasarkan laporan Tribun Jabar, Selasa (10/3/2020), Agus Subardiono membunuh istrinya Yoyoh Rokayah.
Agus melakukan KDRT kepada sang istri lantaran kesal ditolak berhubungan intim.
Saking kesal hingga kalap dan tega membunuh sang istri.
• Suami di Cicendo Bandung Tega Bunuh Istrinya Hanya Gara-gara Ditolak Berhubungan Intim
Dari hasil pemeriksaan, Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya, mengatakan Agus sudah berkali-kali ditolak berhubungan intim oleh sang istri.
Diketahui ajakan berhubungan badannya ditolak sang istri karena Agus warga Bandung itu baru saja mengalami stroke ringan.
Namun Agus menuding istrinya tak mau berhubungan intim lantaran selingkuh.
Hal itulah yang akhirnya membuat Agus naik pitam dan membunuh sang istri.
Berkaca dari kejadian ini, timbul pertanyaan bolehkah penderita stroke melakukan hubungan seks?
Dikutip dari doktersehat.com, pada dasarnya penderita stroke masih bisa melakukan seks.
Meski stroke membuat kelumpuhan yang mengganggu aktivitas, namun hasrat bercinta masih muncul.
Philippine Neurogical Association (PNA) menjelaskan penderita stroke masih memiliki gairah untuk melakukan seks.
Bahkan menurutnya aktivitas seks bisa dilakukan sebulan setelah serangan stroke.

Asalkan, penderita masih teratur mengkonsumsi obat.
Selama stroke yang dialami itu ringan dan teratur minum obat, maka hubungan intim masih akan aman.