Coffee Mocktail Varian Baru Racikan Kopi di Bandung, Shoot Me In The Head Coffee Bar & Roastery

Ragam hasil racikan kopi pun terus bermunculan tanpa henti, layaknya ratusan jenis kopi

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
tribunjabar/syarif abdussalam
Shoot Me In The Head Coffee Bar & Roastery yang baru dibuka di Jalan Kemuning 16, Kota Bandung. Di kedai kopi berkonsep bar ini, para juara barista Indonesia memberikan warna baru dengan mempersembahkan varian Coffee Mocktail yang mereka sebut sebagai The New Era of Kopi Susu. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Inovasi dalam menyajikan kopi tampaknya memang tidak pernah berhenti sejak berabad lalu.

Ragam hasil racikan kopi pun terus bermunculan tanpa henti, layaknya ratusan jenis kopi di dunia yang sudah punya rasa tersendiri.

Contohnya di Shoot Me In The Head Coffee Bar & Roastery yang baru dibuka di Jalan Kemuning 16, Kota Bandung.

Di kedai kopi berkonsep bar ini, para juara barista Indonesia memberikan warna baru dengan mempersembahkan varian Coffee Mocktail yang mereka sebut sebagai The New Era of Kopi Susu.

Terdapat tiga menu andalan di bar kopi ini, yaitu Johny Be Goode yang terisnpirasi dari karakter kopi Indonesia yang manis, high body, dan spices.

Kemudian ada Hello Sunshine yang menyajikan rasa floral dan fruity yang mengingatkan peminumnya dengan karakter kopi dari Ethiopia.

Ada juga Coffee Sour yang terinspirasi dari menu cocktail klasik “whisky sour” yang bahan utamanya disubsitusi menggunakan kopi dari Indonesia.

Minuman-minuman nonalkohol ini disajikan dengan presentasi yang menarik dan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp 36 ribu per gelasnya.

VIRAL, Pernikahan Siswa SMKN 10 Bandung Ini Disangka Beneran, Ternyata Ujian Praktik Agama Islam

Co-Founder dari Shoot Me In The Head Coffee Bar & Roastery, Muhammad Aga, mengatakan pihaknya tidak bermaksud berkompetisi dengan sederet kedai kopi dan kopi susu take away yang lebih dulu ada di Bandung.

Aga mengatakan mencoba memberikan inovasi supaya bisa menginspirasi kedai-kedai kopi lain.

"Saat adanya es kopi susu, semua orang ikutan untuk bikin yang seperti itu. Menurut saya itu sebuah terobosan. Yang biasanya orang menjual filter kopi, americano, dan lain lain, tiba tiba ada produk yang selera Indonesia. Nah kita mencoba mengadaptasi dari fenomena yang ada seperti fenomena kopi susu tadi, di mana berarti orang Indonesia suka manis," kata Aga di kedai kopinya, Sabtu (7/3/2020).

Beragam menu kopi yang disajikan, katanya, merupakan adaptasi dari cocktail. Pembuatan cocktail di bar dinilainya menarik secara teknik dan presentasinya, sampai penambahan garnish pada setiap minumannya. Hal serupa dapat dilakukan dengan minuman berbahan utama kopi.

Sejumlah produk yang disajikan, katanya, memang tampak menggunakan kopi luar negeri. Padahal, kopi yang dipakai adalah kopi asli Jawa Barat, hanya saja diracik sesemikian rupa sampai menghasilkan rasa seperti kopi ethiophia yang floral atau kopi brazil yang creamy.

"Contoh, Jhony Be Good itu spices, jadi dia pakai tobasco, pakai amareto, seperti sirup kacang, terus pakai cream di atasnya. Jadi terinspirasi dari irish coffee tapi ini disajikan dingin dan nonalkohol. Ada yang caranya cukup unik, kita pakai base-nya cold brew, metode yang digunakan cukup lama ektraksinya bisa sampai 10-12 jam," katanya.

Di era ini, katanya, minat dan selera pelanggan berubah setiap hari. Pihaknya ingin lebih banyak membagi pengetahuan dan pengalaman menikmati kopi spesialti dengan cara yang unik, untuk membuat mereka kembali datang serta dapat menjadi pintu gerbang bagi para pemula menikmati kopi.

Shoot Me In The Head Coffee Bar & Roastery memilih Kota Bandung sebagai cabang pertamanya
di luar Jakarta. Co-Founder Shoot Me In The Head, Cindy Herlin Marta mengatakan ada beberapa alasan pihaknya memilih Kota Bandung sebagai cabang pertamanya di luar Jakarta.

Pembunuhan Wanita Bertato, Polisi Sudah Periksa 15 Saksi, Pelaku Mengarah ke Satu Orang

“Pertumbuhan konsumsi kopi di Kota Bandung sangat tinggi dalam beberapa tahun belakangan ini yang juga diinisiasi oleh anak muda dan dikenal memiliki banyak komunitas. Perkembangan kultur kopi sendiri sangat dipengaruhi oleh community based. Hal tersebutlah yang dimanfaatkan sebagai peluang oleh kami,” ujarnya.

Tak hanya menawarkan kopi, perpaduan desain street culture yang dikombinasikan dengan berbagai macam ikon khas mereka juga diaplikasikan diaplikasikan pada merchandise yang dapat ditemukan langsung di outlet terbaru mereka, seperti t-shirt, enamel pin, scarf, jaket, totebag, sticker, tumblr, sampai korek.

Menggabungkan tema industrial dan pop culture pada interiornya, pengunjung dapat menikmati
kopi sambil melihat langsung cara pembuatan kopi dari barnya yang dibuat terbuka atau sekedar
berkumpul sambil menikmati suasana kota Bandung di beranda belakang yang terasa sangat homey dengan sajian makanan mereka yang juga bercita rasa tinggi. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved