WNI Positif Terkena Virus Corona
Silvia Kecewa Tak Bisa Dapat Masker, Sudah Datangi Beberapa Apotek Tapi Pulang dengan Tangan Hampa
Silvia kecewa tak bisa dapat masker. Sudah datangi beberapa apotek tapi pulang dengan tangan hampa.
Penulis: Andri M Dani | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Warga Ciamis makin kesulitan mendapatkan masker untuk melindungi diri dari ancaman penularan virus korona.
Hampir semua apotek di Ciamis tidak lagi mempunyai stok masker, terutama masker sekali pakai.
Banyak warga yang terpaksa kembali dengan tangan kosong karena stok masker sudah tidak tersedia di apotik.
“Mau apalagi, maskernya sudah habis. Sudah tidak ada stoknya,” keluh Hj Listiawati (61), warga Lingkungan Desa, Kelurahan Kertasari, Jalan A Yani, Ciamis kepada Tribun saat berada di sebuah apotek di Jalan Ampera, Ciamis, Rabu (4/3/2020).
Menurut pensiunan guru SMPN 1 Ciamis, ia membutuhkan masker untuk digunakan sehari-hari bila bepergian.
“Sekaligus juga untuk persiapan umrah. Jadi rencananya mau beli untuk sehari-hari dan juga untuk persiapan umrah. Bingung juga, masker sudah habis,” katanya.
Menurut Hj Listiawati, ia bersama suami berencana berangkat umrah tanggal 28 Maret.
“Mau berangkat umrah bersama keluarga, sudah daftar. Jadwal berangkatnya tanggal 28 nanti. Mudah-mudahan pemerintahan Arab Saudi mencabut kembali larangan kunjungan umrah, jadi bisa berangkat sesuai jadwal. Sekarang, ya, persiapan saja dulu, termasuk mempersiapkan masker,” ucap Hj Listiawati.
Lain lagi dengan Silvia Mareta (21).
Rabu siang, warga Lingkungan Lembur Tengah, Jalan Pembangunan, Ciamis, ini, tengah berburu masker.
“Saya tadi sudah ke apotek dekat pasar (maksudnya Pasar Ciamis), tapi maskernya lagi kosong. Sekarang ke sini, juga kosong. Bingung juga padahal maskernya harus dikirim ke Jakarta hari ini,” ujar Silvia Mareta kepada Tribun di sebuah apotek di Ciamis, Rabu (4/3).
Menurut Silvia, ia diminta tolong oleh saudaranya yang tinggal di Jakarta untuk dibelikan masker berapa pun banyaknya karena di Jakarta sudah sulit mendapatkan masker.
“Dimintanya berapa pun tolong dikirim, mau sepuluh biji mau satu boks tolong dikirim. Tapi ternyata di Ciamis, masker juga sudah sulit. Padahal saya perlu untuk dikirim ke Jakarta, ada keluarga yang pesan. Tadi rencana mau beli 1 boks,” katanya.
Menurut penanggungjawab Apotek Rahayu di Jalan Ampera, Drs Herman Yusuf Apt, apotek yang dikelolanya sudah dua minggu ini tidak menyediakan masker (sekali pakai) karena sudah tidak mendapat pasokan dari pedagang besar farmasi (PBF).
“Kalau masker kain yang bisa dipakai berkali-kali sih masih ada. Cuma jumlahya juga terbatas, pembeliannya juga dibatasi,” ujar Herman kepada Tribun.
Masker kain yang bisa dipakai berulang kali tersebut harganya Rp 3.500 per buah biasanya digunakan untuk pengendara sepeda motor guna menghindari debu.
Sementara masker sekali pakai saat masih tersedia kata Herman, harganya hanya Rp 700 per buah. Tapi sudah dua minggu ini stok masker sekali pakai tersebut tidak tersedia alias habis.
Katanya sejak mulainya kabar berjangkitnya virus corona di Wuhan, Cina, permintaan masker meningkat, terutama masker sekali pakai.
Terlebih dua hari terakhir setelah pengumuman adanya dua orang WNI yang positif tertular virus corona. “Dua hari ini banyak sekali yang nyari masker. Tapi maskernya tidak ada, masih kosong. Tidak ada pengiriman,” katanya.
Padahal sebelum maraknya kabar virus corona, tiap minggu apotek tersebut mendapat pasokan 5 sampai 10 boks masker. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi pasokan.
Selain banyaknya permintaan masker, menurut Herman, dua hari terakhir juga terjadi permintaan vitamin dan obat peningkat daya tahan tubuh.
“Permintaan vitamin dan obat peningkat daya tahan tubuh juga meningkat,” ujar Herman yang didampingi rekannya, Rendi.
Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya MM kepada para wartawan seusai rakor kesiapsiagaan menghadapi ancaman penularan virus corona di Aula Setda Ciamis, Rabu siang mengimbau warga Ciamis tidak perlu panik menyusul kabar penyebaran virus corona.
“Jangan menyikapi dengan berlebihan, apalagi sampai borong makanan, borong masker. Bagi yang sehat tidak perlu pakai masker. Kecuali kalau mau ke rumah sakit atau ke perkumpulan banyak orang. Kalau yang sakit demam, batuk, flu memang harus pakai masker. Yang penting jaga kesehatan, jaga daya tahan tubuh. Jangan lupa cuci tangan,” kata Herdiat.
• Harga Masker Mahal, Ayah dan Anak Penyintas Kanker Mengeluh Kesulitan
• Polres Cirebon Kota Bakal Tindak Tegas Penimbun Masker dan Hand Sanitizer