Mayat ABG di Gorong Gorong

Mengapa BR Buang Mayat Delis di Gorong-gorong Depan Sekolah? Ternyata Ini Maksudnya

Pembunuhan itu terjadi Kamis (23/1) sekitar waktu magrib. Sepulang sekolah Delis pergi menuju tempat kerjanya BR di Jalan Laswi.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Seorang pelajar melintas di lokasi ditemukannya jasad Delis (13) yang dipenuhi taburan bunga, di atas gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, mengungkap kronologis pembunuhan Delis Sulistina (13) alias Desi, siswi SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, oleh BR, ayah kandungnya sendiri.

Pembunuhan itu terjadi Kamis (23/1) sekitar waktu magrib. Sepulang sekolah Delis pergi menuju tempat kerjanya BR di Jalan Laswi.

Ia kemudian meminta uang Rp 400.000 untuk biaya studi tour.

"Saat itu tersangka hanya punya uang Rp 200 ribu dan mendapat tambahan kas bon Rp 100. Tapi korban merengek ingin diberi penuh Rp 400 ribu," kata Anom, dalam konferensi pers di Mapolres, Kamis (27/2).

Karena urusan keluarga dan tak ingin diketahui rekan kerjanya, BR kemudian mengajak Delis ke sebuah rumah kosong tak jauh dari tempatnya.

Di situ kembali Delis keukeuh meminta uang studi tour secara penuh.

Saat proses evakuasi, Senin (27/1/2020) sore, petugas terus berupaya menggali lubang agar jasad Desi bisa dikelurkan. Tangan dan kaki Desi sendiri sudah terlihat menyembul.
Saat proses evakuasi, Senin (27/1/2020) sore, petugas terus berupaya menggali lubang agar jasad Desi bisa dikelurkan. Tangan dan kaki Desi sendiri sudah terlihat menyembul. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

"BR kesal dan terpancing emosinya dan secara spontan mencekik leher korban hingga kehabisan nafas," ujar Anom.

Ia kemudian pergi lagi ke tempat kerjanya meninggalkan tubuh korban begitu saja.

Sepulang kerja sekitar pukul 22.30, BR kembali ke rumah kosong itu. Ia kemudian membawa tubuh putri kandungnya yang sudah tak bernyawa itu naik sepeda motor.

Dengan cara mengikatkan tubuh Delis ke tubuhnya.

Dalam kondisi hujan lebat malam itu, tersangka membawa korban ke depan sekolahnya.

"Ia bermaksud memasukkan jasad korban ke dalam gorong-gorong, agar warga menyangka korban mengalami musibah hanyut," kata Anom.

Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020)
Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020) (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Jasad Delis kemudian dimasukkan ke dalam gorong-gorong dengan cara paksa, dengan posisi kaki duluan hingga masuk sekitar dua meter.

Setelah itu ia pulang ke rumahnya di Jalan Cikalang, Kecamatan Tawang. 

Ibu Delis Shock

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved