Kejutan Ulang Tahun Berujung Maut di Kulon Progo, Dua Tewas di Genangan Air
Kedua pelajar tersebut yakni Riyan Hariyanto (15) asal Sogan 2, Wates dan Tegar Kurohman (15) warga Tawangsari, Pengasih.
Devi Rahmawati menyatakan ada dua faktor yang menyebabkan masyarakat sekarang banyak melakukan prank.
Kedua faktor itu adalah budaya ingin lebih dominan dari orang lain dan faktor ketenaran.
"Pertama ada kultur ingin dominan, ada kebahagian jika berhasil dan lebih dominan dari korban."
"Faktor ketenaran, jika buat prank dan dibagikan akan menjadi orang yang hebat karena akun media sosialnya banyak mendapat like. Ini yang membuat kita melihat prank buka sesuatu yang berbahaya,' imbuhnya.
Ia berharap para orang tua dapat mengingatkan anak-anaknya akan potensi-potensi bahaya dari prank.
Sementara itu, Kapolsek Temon, Kompol Setyo Hery P menceritakan kronologi kejadian prank berujung maut ini.
Pada awalnya Tegar, Yoga, Angga, Ramli, Tyas dan Vita akan merayakan ulang tahun Riyan.
"Mereka ke lokasi tidak bersamaan, saat itu Tegar, Ramli, Yoga dan Angga sudah berada di lokasi terlebih dahulu," katanya.
Kemudian, lanjutnya, Tyas dan Vita datang belakangan.
Karena Riyan ulang tahun, maka dipanggilah oleh mereka untuk menyusul ke lokasi.
Sebetulnya, ada dua rekannya yakni Vita dan Tyas sudah melarang untuk main di bawah underpass itu.
Hingga akhirnya Riyan tercebur, sementara dia tidak bisa renang.
Tegar berinisiatif untuk terjun menolong Rian.
"Karena tidak kuat, kemudian Yoga, Ramli dan Angga menyusul untuk menolong. Sehingga di dalam kolam ini ada lima orang, sementara yang perempuan di atas," tuturnya.
Karena tidak bisa berbuat banyak, Yoga akhirnya menepi lalu Vita dan Tyas berupaya mencari pelampung dari ban.
"Namun upaya dari teman-temannya ini tidak berhasil," jelasnya.
(Tribunnews.com/Faisal Mohay) (TribunJogja.com/Andreas Desca)