Dampak Banjir di Indramayu, Sejumlah Sekolah Pulangkan Siswa-siswinya Lebih Awal

Sejumlah sekolah di Kabupaten Indramayu terpaksa memulangkan siswa-siswinya lebih awal akibat banjir yang merendam sekolah setempat.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Siswa-siswi SMK Farmasi Indramayu saat dipulangkan lebih awal akibat banjir, Senin (24/2/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sejumlah sekolah di Kabupaten Indramayu terpaksa memulangkan siswa-siswinya lebih awal akibat banjir yang merendam sekolah setempat.

Salah satunya di SMK Farmasi Indramayu di Jalan Olahraga Indramayu, akibat banjir yang terus meninggi membuat kegiatan belajar tidak bisa dilaksanakan seperti biasanya.

Para siswa-siswi itu dipulangkan lebih awal sekitar pukul 11.00 WIB.

Banjir di Pusat Kota Indramayu Jadi yang Terparah Seperti Tahun 2014, BPBD Ungkap Penyebabnya

Banjir merendam sejumlah wilayah di pusat kota Kabupaten Indramayu, Senin (24/2/2020).
Banjir merendam sejumlah wilayah di pusat kota Kabupaten Indramayu, Senin (24/2/2020). (Tribun Jabar/Handhika Rahman)

Kepala SMK Farmasi Indramayu, Satrio mengatakan, baru kali ini sekolah yang dinaunginya tersebut mengalami banjir separah itu.

"Belajar sih bisa, cuma kan tidak nyaman," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (24/2/2020).

Satrio mengungkapkan, dampak banjir yang terparah dirasakan para pelajar di kelas X dan XII.

Hal itu dikarenakan posisi kelas yang berada di bawah sehingga air masuk menggenangi ruang kelas.

Dikisahkan Satrio, kelas-kelas itu rata terendam banjir dan pihak sekolah terpaksa memulangkan para siswa-siswinya.

Sementara itu, Kasi Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya mengatakan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di pusat kota Indramayu hari ini merupakan yang terparah.

Sebelumnya banjir seperti ini juga pernah terjadi pada tahun 2014 lalu. Namun, banjir tersebut dikarenakan tanggul Sungai Cimanuk jebol.

"Tingginya air antara 30-50 centimeter," ucapnya.

Adapun penyebab banjir diketahui akibat curah hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Indramayu sejak dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB.

Hingga sekarang pun hujan masih mengguyur Kabupaten Indramayu sehingga banjir tidak kunjung surut.

Terlebih drainase pusat kota yang buruk akibat sedimentasi dan banyaknya perumahan baru di daerah-daerah serapan air membuat banjir terus menggenang.

"Ini banjirnya bukan banjir sungai tapi banjir genangan perkotaan. Sekarang itu banyak dibangun perumahan di daerah resapan yang tadinya sawah, perumahan itu tidak sesuai konsep konservasi bangunan yang mestinya 30:70 atau 40:60," ucapnya.

"40 adalah resapan 60 daerah yang terbangun. Nyatanyakan semuanya malah jadi daerah yang dibangun. Sebingga air tidak bisa meresap ke tanah karena banyak material keras," lanjut dia.

Kendati demikian, belum ada upaya evakuasi warga karena banjir masih terbilang aman dengan ketinggaan antara 30-50 centimeter.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved