Harga Gula Pasir Naik, Pemprov Jawa Barat Upayakan Ada Operasi Pasar
Mohamad Arifin Soedjayana, mengatakan memang sejak beberapa hari lalu gula pasir mengalami kenaikan dari harga
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kenaikan harga gula pasir di pasaran akan menjadi perhatian selanjutnya bagi Pemerintah Provinsi Jabar dan Satgas Pangan Jabar.
Kenaikan harga gula pasir ini dinilai harus diwaspadai karena sudah lebih dari 10 persen.
Hal tersebut diketahuinya berdasarkan sidak yang dilakukannya bersama Satgas Pangan Jabar di sejumlah pasar di Jabar, di antaranya Pasar Astana Anyar, Kota Bandung, Selasa (18/12/2020).
Pihaknya melakukan sidak kebutuhan pokok setelah menggelar operasi pasar bawang putih.
"Setelah bawang putih, yang harus diwaspadai adalah gula pasir. Yang biasanya Rp 12.500, sekarang Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per kilogram. Jadi sekarang setelah bawang putih, Pemprov Jabar sedang pantau gula pasir," katanya di Pasar Astana Anyar, Selasa (18/2/2020).
• Antisipasi Kelangkaan Gula Rafinasi, Pemprov Jabar Segera Koordinasi dengan Kabupaten Kota
• Disindag Jabar Gelar Operasi Pasar, Bawang Putih Dijual Rp 28 Ribu/Kg
Emil berharap bisa melakukan stabilisasi harga gula pasir melalui operasi pasar, layaknya yang dilakukan terhadap komoditas bawang putih. Pihaknya pun berencana mengkoordinasikan hal tersebut.
"Mudah-mudahan dengan pola yang sama, bisa pantau stabilisasikan harga di pasar. Secara umum warga masih aman terkendali memang, kecuali bawang putih yang harganya naik dua kali lipat," ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Mohamad Arifin Soedjayana, mengatakan memang sejak beberapa hari lalu gula pasir mengalami kenaikan dari harga normalnya Rp 12.500 per kilogram.
"Sesuai arahan Pak Gubernur, kita coba dengan Bulog, mudah-mudahan ada rekomendasi dari pusat untuk bisa stabilkan harga, kita bisa lakukan bersama," ujarnya.