Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Wabup Helmi Budiman 'Tersesat', dari Ruang Praktik Kini Urusi Warga Garut

Menjadi wakil bupati, kata Helmi, adalah sesuatu tak pernah diimpikannya. Pria kelahiran Tasikmalaya, 5 Mei 1971, itu bahkan mengaku tersesat

Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga saat acara bakti sosial PWI Garut memperingati Hari Pers Nasional di Masjid Al Barokah, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (11/2/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Sosok Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, dikenal sangat sederhana.

Meski aktivitasnya padat, Helmi tak sungkan untuk meluangkan waktu jika ada warga yang ingin berbincang.

Menjadi wakil bupati, kata Helmi, adalah sesuatu tak pernah diimpikannya. Pria kelahiran Tasikmalaya, 5 Mei 1971, itu bahkan mengaku tersesat karena terjun ke ranah politik.

Meski merasa tersesat, bersama Bupati Garut, Rudy Gunawan, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran itu membuktikan bisa membangun Garut.

Solusi Macet di Jalan Bandung-Garut, Bupati Sumedang Ingin Ada Skywalk atau Flyover

Tahun ini adalah periode kedua suami Hani Firdiani itu mendampingi Rudy. Ayah lima anak itu mengaku memiliki mimpi besar untuk kemajuan Garut.

Kepada Tribun Jabar, Helmi juga bercerita tentang perjuangan hidupnya, termasuk masa-masa sulit saat kuliah di Bandung.

Berikut petikan wawancara eksklusif jurnalis Tribun Jabar Firman Wijaksana dengan Helmi Budiman, belum lama ini.

Apa pengalaman unik selama menjadi mahasiswa kedokteran di Unpad?

Saat jadi mahasiswa kedokteran, keluarga saya bukan orang berada. Saya memiliki sembilan saudara. Jadi, harus pintar mengatur keuangan.

Kalau ada tugas di kedokteran itu harus membeli buku. Saya atasi dengan pinjam buku ke teman. Kadang juga pergi ke toko buku, sekadar buat baca.

Kenapa buku jadi bagian tak terpisahkan dari Anda?

Di kedokteran itu, satu mata kuliah bisa satu buku yang dibaca. Jadi, saya sudah terbiasa membaca buku. Apalagi buku kedokteran itu tebal-tebal.

Makanya saya senang saat diundang bincang literasi kemarin oleh Gramedia.

Menurut informasi, Anda aktif berorganisasi sejak jadi mahasiswa?

Ikut demo waktu dulu sering. Saya juga aktif di beberapa perkumpulan mahasiswa kedokteran. Saya juga sering bergaul dengan mahasiswa fakultas lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved