Guru Pemukul Pundak Siswa Terancam Dinonaktifkan, Ratusan Siswa Menangis Kehilangan Guru Favorit

Setelahnya, guru bernama Idiyanto itupun terancam dipindah mengajar hingga dinonaktifkan.

Editor: Ravianto
Istimewa dan TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Idiyanto, seorang guru di SMA Negeri 12 Kota Bekasi mendadak jadi sorotan. Video yang memperlihatkan dirinya sedang memukul sejumlah siswa beredar luas di media sosial. 

Pihak sekolah yang diwakili oleh Irnatiqoh selaku Wakil Kepsek bidang Humas SMAN 12 Kota Bekasi buka suara.

Irna membenarkan dan menyayangkan peristiwa tersebut terjadi.

Menurutnya yang dilakukan oleh Idiyanto bukanlah cara yang baik.

"Ini bukan cara yang baik, kami sangat menyayangkan kejadian ini."

"Tetapi dari pihak siswa juga sudah sampaikan permohonan maaf serta kepada orangt uanya pula," tutur Irna, seperti dalam tayangan Kompas TV, Jumat (14/2/2020).

Irnatiqoh, Wakil Kepsek bidang Humas SMAN 12 Bekasi.
Irnatiqoh, Wakil Kepsek bidang Humas SMAN 12 Bekasi. (Youtube Channel Kompas TV)

Atas viralnya kejadian tersebut, Irna juga membenarkan Idiyanto telah dinonaktifkan sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMAN 12 Bekasi.

"Pihak sekolah sudah melakukan penonaktifan jabatan sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan," tambahnya.

Dipertimbangkan Mengajar Kembali

Kepala Bidang Guru dan Kependidikan Dinas Jabar, Asep Suhanggan, mengaku akan mempertimbangkan Idiyanto mengajar kembali.

Hal itu berdasarkan permintaan dari murid-murid Idiyanto yang telah menggelar unjuk rasa.

"Ya tentu saya akan melaporkan hasil apa yang saya temukan di sekolah ke pimpinan kami."

"Dengan kondisi yang seperti hal-hal yang sifatnya anomali itu tadi kompilasi yang siswanya histeris itu menjadi bagian dari pertimbangan kami," ujar Asep saat ditemui di SMAN 12, Kranji, Bekasi, Kamis (13/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Foto gedung sekolah SMAN 12 Bekasi di Kranji, Kota Bekasi, yang diambil pada Rabu (12/2/2020).
Foto gedung sekolah SMAN 12 Bekasi di Kranji, Kota Bekasi, yang diambil pada Rabu (12/2/2020). ((KOMPAS.COM/CYNTHIA LOVA))

Asep juga menambahkan, pihak sekolah dan orang tua murid juga jadi pertimbangan untuk mempertahankan Idiyanto.

Kepala Sekolah SMAN 12 Bekasi, Nani Nuraini pun mengatakan hal yang sama.

Ia mengatakan, unjuk rasa yang digelar muridnya kala itu lantaran mereka khawatir kehilangan guru favoritnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved