Viral Kiai Ciamis Poligami

Inilah Sosok Nengmas, Istri yang Carikan Istri Kedua untuk Suami, Selalu Ingin Bahagiakan Orang Lain

Inilah sosok Nengmas istri yang relakan suami menikah lagi hingga mengantarkan sang suami pada istri kedua, sosoknya dikenal solehah

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Facebook Fikri Habibullah Muharram
Nengmas, Abah Kuka atau Hafi dan sang buah hati 

Inilah sosok Nengmas istri yang relakan suami menikah lagi hingga mengantarkan sang suami pada istri kedua, sosoknya dikenal solehah

TRIBUNJABAR.ID - Tampaknya siapa pun istri yang rela dipoligami adalah istimewa.

Hal inilah pula yang dilakukan Emas Putri Yani atau akrab disapa Nengmas.

Aksi Nengmas yang mencarikan istri kedua untuk suaminya Hafi, belakangan ini viral di media sosial.

Nengmas bukan saja dipoligami dan merelakan suami menikah lagi.

Bahkan ia sendirilah yang memberikan saran agar suaminya menikah lagi.

Pengakuan Nengmas Punya Kesepakatan Ini, Relakan Suami Abah Kuka Poligami: Jangan Salahkan Suami

Persoalan poligami merupakan hal yang masih diperbincangkan di kalangan masyarakat, khususnya muslim.

Sebagian besar masyarakat mungkin dibuat heran dengan yang dilakukan Nengmas tersebut.

Di sisi lain dalam agama khususnya Islam hal ini diperbolehkan.

Demikian alangkah istimewanya bila seorang istri merelakan suaminya untuk menikah lagi.

Lantas siapakah sosok Nengmas, istri pimpinan Pondok Pesantren Cijeunjing Ciamis yang rela dipoligami ini?

Menurut seseorang yang mengaku sepupunya, Nengmas pernah sekolah di Pondok Pesantren Alghoniyah di Garut.

Selain itu ternyata Nengmas merupakan mantan finalis AKSI Indonesia.

Nengmas merupakan seorang pendakwah yang dikagumi para jemaahnya.

Hal itu diungkapkan oleh seorang kerabat, Fikri Habibullah Muharram.

Dikutip dari Tribunnews, menurut Fikri, Emas Putri Yani sosok istri Hafi itu adalah sosok perempuan luar biasa.

Nengmas dikenal sebagai istri yang sangat solehah kata Fikri.

Facebook Fikri Habibullah Muharram
Facebook Fikri Habibullah Muharram ()

Fikri juga menyebut, Nengmas seorang pendakwah yang pengetahuan tentang agamanya sudah tak diragukan lagi.

Nengmas aktif dalam berdakwah.

"Kiprahnya di dalam dakwah itu terbukti. Apa yang beliau sampaikan sejalan dengan apa yang beliau laksanakan," ujar Fikri.

Lebih lanjut Fikri juga membeberkan sosok Nengmas yang begitu baik dan penyabar.

Saking sempurnanya di mata Fikri, ia pun tak mengetahui sejauh ini adanya kekurangan fisik pada Nengmas.

Soal kehidupan rumah tangganya, dikatakan Fikri, Nengmas pun adalah seorang ibu yang baik.

Ia menilai Nengmas dapat mengurus anak-anaknya dengan baik.

Nengmas bertutur kata lembut dan tak pernah menyakiti orang lain.

Terpojok Lagi Soal Perhiasan Lina di Gentong Hilang, Teddy akan Dituntut Keluarga Mantan Istri Sule?

"Dia juga mengurus anak dengan baik, saya melihat betul perilaku kesehariannya. Dia sangat lembut tutur katanya dan tidak ingin melukai siapa pun.

Dia selalu ingin membahagiakan orang tua dan orang-orang terdekatnya, yang ada di sisinya," ujar Fikri.

Selain Fikri, seseorang yang mengaku saudara atau sepupu Nengmas pun muncul ke publik.

Ia berkoar di media sosial di akun Instagram @idhamanwar, untuk mengomentari viralnya sosok Nengmas dalam pernikahan kedua sang suaminya.

Facebook Fikri Habibullah Muharram
Facebook Fikri Habibullah Muharram ()

Seseorang yang mengaku sepupu Nengmas itu merasa bila soal fisik dirinya tak mengetahui adanya kekurangan.

Nengmas sudah memiliki anak seperti wanita pada umumnya.

Ia juga menilai Nengmas patut menjadi istri yang sempurna.

Soal harta, Nengmas pun disebut memiliki kecukupan harta.

Nengmas lahir dikeluarga yang berkecukupan.

Meski semenjak ayahnya meninggal, Nengmas masih memiliki seorang ibu yang merupakan pengusaha, katanya.

Ibunya seorang pengusaha dengan berjualan jajanan hingga makanan di beberapa sekolah.

"Ibunya seorang pengusaha sepeninggalan ayahanya yang waafat 2010 sang ibu berjuang berjuaalan es teh manis dan pecel tempe mendoan dari 1 sekolah sampai ke sekolah lain.

Dan selalu Istiqomah berjualan setiap Minggu pagi di area perumnas BTJ karawang bersama kakak dan adik2nya bahkan dianya (nengmas) ikut berjualan waktu itu sampai sukses dan sudah punya kehidupan yang layak," paparnya.

Cerita Kios Buku Tjihapit, Dulu Banyak yang Jualan Buku di Cihapit, Kini Tinggal Bagja Seorang

Pondok Pesantren Cijeunjing Ciamis

Abah Kuka atau Hafi suami Nengmas, Facebook Fikri Habibullah Muharram
Abah Kuka atau Hafi suami Nengmas, Facebook Fikri Habibullah Muharram ()

Seperti diketahui Hafi atau Abah Kuka, suami Nengmas adalah seorang pimpinan Pondok Pesantren Cijeunjing Ciamis.

Hafi atau KH Hafi Muhammad Kafi Firdaus (28), suami Nengmas itu juga pimpinan jemaah Sholawat Wabarik.

KH Hafi Muhammad Kafi Firdaus akrab disapa di lingkungan ponpes Cijeunjing itu sebagai Abah Kuka.

Pesantren Cijeungjing berlokasi di Dusun Kidul RT 08/02, Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.

Pesantren ini didirikan oleh KH Aceng Masduki yang akrab dipanggil Abah Uci.

Konon, Abah Uci yang sempat bermukim di Tangerang tersebut merupakan pendiri dan penyebar jemaah Sholawat Wabarik di Indonesia dan kini memiliki ribuan jemaah.

Abah Uci meninggal dalam usia 49 tahun, kini Pondok Pesantren Cijeungjing dan jemaah Sholawat Wabarik.

Kini pimpinan itu dilanjutkan oleh anak bungsunya, KH Hafi Muhammada Kafi Firdaus yang akrab dipanggil Abah Kuka, suami Nengmas.

Menurut H Aep Saefullah (50) yang juga jemaah Sholawat Wabarik, kegiatan Pondok Pesantren Cijeungjing dan jemaah Sholawat Wabarik kini berada di bawah naungan Yayasan Abah Kuka Abadi.

Abah Kuka Abadi tersebut kependekan dari Angkatan Bersholawat Ahlusunnah Waljamaah Ku Alloh Ka Alloh Salawasna.

Yayasan ini juga menaungi berbagai kegiatan usaha seperti bisnis transportasi, palet, outdoor moeslem wear, tambang, property, food court, termasuk toko kue “Kuka”, serta kedai kopi.

Kegiatan utamanya, kata H Aep tentunya pengembangan Pondok Pesantren Cijeungjing dan pengajian jemaah Sholawat Wabarik.

Kegiatan Sholawat Wabarik ini berlangsung setiap malam Rabu (Selasa Malam) di Pondok Pesantren Cijeungjing.

“Itu pengajian mingguan, namanya Rebo-an. Dihadiri sampai ribuan jemaah, sekitar 2.000 orang. Jemaah Sholawat Wabarik berasal dari berbagai daerah tidak hanya dari Ciamis, tapi juga dari Pangandaran, Banjar, Tasikmalaya, Kuningan, Bandung, bahkan juga dari Jawa Tengah. Sebagian besar memang generasi muda,” jelas H Aep.

Pengajian Reboan tersebut dipimpin langsung oleh Abah Kuka, mulai selepas Magrib, diselang oleh salat Isya kemudian dilanjutkan sampai pukul 22.00 WIB.

Pengajian malam Rabu tersebut acara utamanya diisi dengan sholawat berikut juga kajian hikam.

Sedangkan pada Minggu pagi, pengajian khusus bagi kiai maupun ajengan, ada sekitar 400 kiai atau ajengan yang mengikuti kajian khusus tiap Minggu pagi tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved