Pemilik WO Pandamanda Bikin Pernikahan Isnaini Berantakan, Saat Didatangi Malah Seperti Tak Ada Dosa
Pemilik wedding organizer (WO) Pandamanda, Anwar Said (32) membuat pernikahan Isnaini (25) dan pasangannya berantakan.
“Sampai acara bubar jam 21.30 WIB itu enggak ada juga. Cuma datang dua termos nasi dan dari sebelum akad," tutur Isnaini
Selesai acara, Isnaini dengan keluarganya pun langsung mendatangi kantor WO bodong Pandamanda di Jalam Pramuka Raya, Pancoran Mas, Kota Depok.
Setibanya disana, Anwar Said yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka baru saja terbangun dari tidur lelapnya.

“Langsung setelah acara kami langsung datangi dan ada orangnya dia lagi bangun tidur. Sedangkan dia sudah mempermalukan saya dan keluarga saya di depan orang banyak,” kata Isnaini.
Isnaini mengatakan, seperti tanpa dosa Anwar malah bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada Isnaini dan keluarganya.
“Dan seenaknya dia bilang ada apa ya, seperti tanpa dosa. Kami langsung laporan, dan langsung dipanggil dan langsung diamanin hari Senin (3/2/2020) dini hari pukul 13.00 WIB,” pungkasnya.

Prasetyo Cemas Bukan Main
Prasetyo (27) cemas bukan main, tinggal menghitung hari pria asal Jakarta Timur ini akan menikahi kekasihnya pada 29 Februari.
Ia mengambil paket pernikahan seharga Rp 60 juta yang disediakan Anwar Said dan sudah memberi uang muka tunai Rp 30 juta.
"Saya kurang percaya sama yang transfer-transfer gitu. Jadi saya samperin langsung dan ketemu langsung sama si Anwar,” tutur Prasetyo.
Dengan paket segitu, fasilitas yang ia terima cukup beragam: katering, gaun pengantin, hingga cincin pernikahan.
"Katering dapat 800 packs untuk 400 undangan yang saya sebar,” Prasetyo menambahkan.
Wedding organizer Pandamanda dirasa Prasetyo ada masalah setelah ia diminta melunasi pembayaran.
Di balik telepon, Anwar Said meminta Prasetyo segera melunasi sisa pembayaran paket pernikahan sebesar Rp 30 juta.
“Anwar Said masih nelepon saya pukul 15.00 WIB minta pelunasan," ucap Prasetyo.
"Tapi saya tolak,” sambung Prasetyo di Polres Metro Depok, Selasa (4/2/2020).
Prasetyo beralasan belum mendapatkan sejumlah pelayanan dari uang yang sudah ditransfernya.