Pemilik WO Pandamanda Bikin Pernikahan Isnaini Berantakan, Saat Didatangi Malah Seperti Tak Ada Dosa

Pemilik wedding organizer (WO) Pandamanda, Anwar Said (32) membuat pernikahan Isnaini (25) dan pasangannya berantakan.

Editor: Yongky Yulius
KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN
AS (kaos jingga), tersangka dugaan penipuan dana jasa penyelenggaraan pernikahan melalui wedding organizer Pandamanda ditahan Polres Metro Depok, Rabu (5/2/2020). 

TRIBUNJABAR.ID - Pemilik wedding organizer (WO) Pandamanda, Anwar Said (32) membuat pernikahan Isnaini (25) dan pasangannya berantakan.

Isnaini merupakan satu dari 40 korban penipuan WO bodong Pandamanda.

Di hari pernikahannya pada 2 Februari 2020 beberapa hari yang lalu ia harus menahan malu di depan ratusan tamu undangan yang telah datang.

Padahal sudah jauh-jauh hari, Isnaini dan pasangannya memutuskan 2 Februari 2020 sebagai hari kramat untuk memulai babak baru dalam hidup.

Sengaja keduanya memilih tanggal cantik sebagai hari berbahagia, bukan saja untuk mereka tapi keluarga dan tamu undangan agar mudah mengingat.

"Makanya saya pilih tanggal 02.02.2020," ucap Isnaini saat dihubungi Warta Kota, Rabu (5/2/2020).

Diwartakan TribunJakarta.com Isnaini mengatakan acara pernikahannya yang berlangsung di Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang ada di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, berlangsung seadanya dan serba dipaksakan.

Siang harinya sebelum acara pernikahan yang berlangsung pukul 19.00 WIB, pihak gedung tempat pernikahannya sudah berulang kali menghubunginya.

“Dari pukul 14.00 WIB siang orang gedung itu sudah nanyain. Mana dekornya, kateringnya gimana, sampai pukul 16.00 WIB itu enggak ada,” tutur Isnaini pada wartawan di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, pada Selasa (4/2/2020).

Isnaini kemudian berusaha menghubungi Anwar Said berkali-kali, namun tak ada jawaban.

"Diteleponin si Anwar ini ownernya itu enggak diangkat sama sekali,” tutur Isnaini.

Isnaini akhirnya terpaksa menggunakan janur bekas yang disediakan oleh pihak pengelola gedung.

Tak cuma itu pihak gedung penyelenggara pernikahannya juga berniat baik dengan memberikan dekorisasi.

“Untungnya dekornya itu dibantu sama pengelola gedung. Dibantu sama mereka dan janurnya itu bekas orang yang duluan nikah. Terus janurnya itu enggak ada namanya. Untungnya juga pas akadnya itu dibantu sama pengelola masjid kami koordinasi dengan pengelola gedung buat handle akad,” bebernya.

Pelaku WO bodong ketika digelandang di Mapolrestro Depok,Pancoran Mas, Rabu (5/2/2020).
Pelaku WO bodong ketika digelandang di Mapolrestro Depok,Pancoran Mas, Rabu (5/2/2020). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Ketika proses akad berlangsung, Isnaini mengaku tidak ada satu pun tim dari WO Bodong Pandamanda yang hadir.

Waktu pun terus berjalan, hingga pukul 18.00 WIB belum juga ada katering hingga dekorasi yang dijanjikan, sementara resepsi pernikahan akan berlangsung satu jam lagi.

Lantaran belum ada katering dan dekor, Isnaini berujar dirinya terpaksa mengulur waktu hingga pukul 19.30 WIB meskipun tamu sudah undangan sudah datang membludak.

“Meja masih kosong katering enggak ada, sampai kami ulur waktu kan Pukul 19.30 WIB karena mulainya itu pukul 19.00 WIB,” kata Isnaini.

Dengan berat hati, acara pernikahan Isnaini pun terpaksa dilanjutkan dengan banyak kekurangan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved