Mengenal Ningsih Tinampi, Cerita Ujian Berat di Awal Perjalanannya, Ada 'Siluman' di Dalam Keluarga
Awal mula Ningsih menjadi praktisi pengobatan alternatif berawal dari kejadian yang menimpa suaminya.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
Seseorang bernama Damon itu mengatakan, suami Ningsih tak bisa disembuhkan lantaran ada penyakit non medis yang bersarang di tubuhnya sudah banyak.
• Tempat Praktik Didatangi Pemprov Jatim, Ningsih Tinampi Sambut Ramah dan Tak Terlihat Takut
“Yang namanya Pak Damon ini bilang begini, "jangan diobati suaminya. Karena ada satu ilmu yang sampeyan punya sejak sampeyan ada di dalam kandungan",” kata Ningsih menirukan perkataan seseorang yang ditemuinya itu.
Ningsih lalu mengakui, ada kekuatan yang mencoba berusaha masuk ke dalam dirinya sejak dia berusia 35 tahun.
Kendati demikian, kekuatan itu disebutnya tak kunjung bisa menyatu dengan dirinya.
“Ternyata kejadian ini menuntun saya ke dukun-dukun dengan tujuan supaya ada yang bisa membantu ilmu itu masuk ke badanku,” katanya.

Lebih lanjut, Ningsih menyebut ilmu yang didapatkannya adalah ilmu Al Fatihah.
Ia selalu menggunakan surat pertama dalam Alquran itu sebagai doa penyembuh bagi pasien-pasiennya.
Di balik ia berhasil mendapatkan ilmu itu, Ningsih ternyata merasakan ujian yang berat saat suaminya diguna-guna.
Ningsih menyebut, kala itu suaminya berubah drastis.
“Ujiannya berat banget, suami yang sangat setia, sayang banget sama anak dan keluarga, akhirnya (ibarat) jadi siluman di dalam keluarga. Bahkan saya mau dibunuh. Tidak mau menghiraukan anak. Hilang lah semuanya," ujarnya.
• DUKUN NINGSIH TINAMPI Mengaku Bisa Panggil Nabi dan Malaikat, MUI Angkat Bicara, Mijan: Tidak Waras!
Singkat cerita, Ningsih Tinampi kemudian jadi perhatian lantaran kerap mengunggah kegiatannya ke kanal YouTube-nya.
Dalam kanal YouTube-nya tersebut, ada beragam pasien yang diobati Ningsih.
Video Ningsih banyak ditonton orang, bahkan ada yang dilihat 10 juta kali.
Kini, kanal YouTube Ningsih sudah memiliki 2,32 juta subscriber atau pelanggan.
Ningsih sempat mengungkapkan mengapa ia awalnya mengunggah video tersebut.
“Masukkan ke YouTube itu gara-gara video takut hilang. Enggak niat apa-apa,” katanya.