Menteri Agama Luruskan Kabar Akan Pulangkan WNI Petempur ISIS, Ini Pernyataan Dia Selengkapnya

Melalui tayangan YouTube metrotvnews, Rabu (5/2/2020), Fachrul Razi pun mengungkap tindakan sadis ISIS yang melatih anak kecil untuk membunuh orang.

Editor: Ravianto
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Menteri Agama Fachrul Razi di UMY Kamis (12/12/2019) 

Namun, Fachrul Razi justru meceritakan soal deklarasi Bravo 5 yang diketuai olehnya.

"Bukan, ini ceritanya begini upaya paham, jangan sampai salah menangkap," terang Fachrul Razi.

"Tanggal 1 hari Sabtu kemarin saya Ketua Umum Relawan Bravo 5, kami sepakat Bravo 5 ini menjadi ormas dan mendukung pemerintah."

Terkait hal itu, Facrul Razi menceritakan pengakuan satu di antara pejabat BNPT soal kekejaman ISIS.

"Saya undang beberapa pejabat terkait untuk memberikan masukan, salah satunya adalah BNPT," ucap Fachrul Razi.

"BNPT ini diwakili oleh Mayor Jenderal Lubis."

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dalam tayangan YouTube metrotvnews, Rabu (5/2/2020). Fachrul Razi angkat bicara soal rumor pemulangan WNI eks ISIS dari Timur Tengah.
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dalam tayangan YouTube metrotvnews, Rabu (5/2/2020). Fachrul Razi angkat bicara soal rumor pemulangan WNI eks ISIS dari Timur Tengah. (YouTube metrotvnews)

Pada kesempatan itu, Fachrul Razi menceritakan soal ISIS yang melatih anak di bawah umur untuk menembak manusia hidup-hidup.

"Dia menceritakan betapa sadisnya ISIS ini, mulai melatih anak-anak kecil menembak," terangnya.

"Yang dijadikan sasaran tembak adalah tawanan-tawanan yang diborgol."

Tak hanya itu, ISIS disebutnya juga melakukan hal kejam lainnya.

Seperti memutilasi hingga membakar manusia hidup-hidup.

"Nah, kemudian juga dia menunjukkan bagaimana memotong kepala, meledakkan kepala, membakar manusia hidup-hidup dan lain sebagainya," ujar Fachrul Razi.

Melihat kekejaman tersebut, Fachrul Razi mengaku tak dapat membayangkan jika WNI eks ISIS itu benar0benar dipulangkan.

Sebab, banyak kekhawatiran WNI ini akan berbuat hal serupa saat sudah kembali ke Indonesia.

"Sadisnya sangat luar biasa, nah beliau mengatakan, bayangkan kalau ini pulang ke Indonesia apa jadinya ini?," tanya dia.

"Bagaimana lagi membina itu, tokohnya mengatakan membina manusia baik menjadi teroris cukup waktu 2 jam."

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved