Kabar Seleb
Kabar Perhiasan Pemberian Sule untuk Lina, Teddy Beri Saran Dimasukkan ke Gentong, Hilang Saat Dicek
Kabar terbaru soal perhiasan pemberian Sule untuk Lina disampaikan oleh pengacara Sule, Dose Hudaya.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Kabar terbaru soal perhiasan pemberian Sule untuk Lina disampaikan oleh pengacara Sule, Dose Hudaya.
Dose Hudaya, dalam program Silet 1 Februari 2020, mengatakan keluarga Sule sudah bertemu dengan ibu dan adik Lina.
Pertemuan tersebut membahas mengenai keberadaan perhiasan yang senilai Rp 2 miliar.
Di pertemuan itu, hadir juga anak sulung Sule, Rizky Febian.
"Kita kan sudah mengadakan pertemuan dengan Iky (Rizky) dengan Sule dengan ibunya Lina dan adik-adiknya Lina yang pada intinya dulu katanya emas berlian itu atas saran dari Teddy dibersihkan," katanya.
Perhiasan itu dimasukkan ke dalam gentong dan dibiarkan selama beberapa waktu.
Gentong itu ditutup dan perhiasan tidak pernah diambil.
Saat keluarga Lina akan mengambil perhiasan itu tapi tidak jadi dan ditunda.
"Ditutup enggak boleh dibuka (dalam) waktu tertentu. Mundur lagi, mundur lagi ketika dipecahkan sudah enggak ada," ujarnya.
Dose mengatakan suami Lina, Teddy menyarankan hal itu kepada keluarga Lina.
Kemudian, teman Teddy yang menyuruh perhiasan itu dimasukkan ke gentong.
Namun, Dose mengatakan Teddy sudah memberikan pernyataan mengenai perhiasan Lina itu kepada polisi.
Dose mengatakan ada kemungkinan keluarga Lina akan melaporkan hilangnya perhiasan kepada polisi.
"Sepertinya mah akan dilaporkan karena itu bisa dibilang penipuan," ucapnya.

Tak hanya soal perhiasan, ibunda Lina juga mengutarakan hal lain kepada Dose Hudaya.
Teddy dikabarkan meminjam uang mertuanya untuk membeli mas kawin saat akan menikahi Lina.
"Katanya ada uang ibunya Lina dipinjam. Nah, kira Rp 200-250 juta.
Ada yang jual mobil segala macam
katanya untuk perhiasan mas kawin itu Teddy yang pinjam," ujarnya.
Selain Dose Hudaya, pengacara Rizky Febian, Bahyuni Zaili pun mengonfirmasi hal tersebut.
"Berdasarkan info dari Sule dan Iky itu memang perhiasan yang dibawa Bu Lina yang diperoleh semasa pernikahan dengan Kang Sule," katanya.
Perhiasan yang hilang ini menjadi sorotan setelah Lina meninggal dunia pada 4 Januari 2020.
Rizky Febian sempat melaporkan kematian Lina ke polisi. Ia ingin mengetahui penyebab kematian sang ibu.
• Misteri Perhiasan Lina Hilang, Pengacara Sule Sebut Dua Orang yang Mengetahui Soal Perhiasan Itu
• Setelah Hasil Autopsi Lina Diumumkan, Putri Delina Buat Postingan yang Curi Perhatian Soal Ibunya
Kematian Lina
Akhirnya Teddy berani mengungkap rekam medis sang istri, Lina sebelum ibu Rizky Febian meninggal pada 4 Januari lalu.
Hasil autopsi Lina pun sudah diumumkan Polrestabes Bandung, Jumat (31/1/2020).
Teddy membeberkan bahwa Lina yang meninggal karena penyakit itu sempat masuk IGD rumah sakit sebanyak tiga kali di akhir tahun 2019.
Dalam wawancaraya bersama Dear Diary ANTV yang videonya diunggah pada 31 Januari 2020, Teddy mengatakan Lina pertama kali masuk rumah sakit pada tanggal 21 November 2019.
Mantan istri Sule itu pingsan lalu dilarikan ke Rumah Sakit Al Islam Bandung yang jaraknya dekat dari rumah almarhumah di kawasan Margahayu.
Kemudian kejadian yang sama juga terjadi pada 23 November 2019.
Almarhumah kembali jatuh pingsan pada tanggal 11 Desember 2019 lalu dibawa ke rumah sakit berbeda dari kejadian sebelumnya.
"Tanggal 23 sudah terobati, sudah pulang (ke rumah). Tanggal 11 Desember itu rawat inap di Rumah Sakit Santosa Bandung," ucap Teddy.
Lina dirawat selama satu hari dan kembali pulang karena khawatir dengan anak bungsunya, Bintang.
Bintang yang masih memerlukan ASI itu tidak bisa dijauhkan dari Lina.
"Pulang ke rumah sampai tanggal 31 Desember enggak kambuh. Cuma dosis obat memang banyak," kata Teddy.
Teddy mengatakan ada tujuh jenis obat yang dikonsumsi Lina.

Obat tersebut ada yag dikonsumsi dengan cara dikunyah, ada pula yang berbentuk sirup.
Polisi pun sempat membawa obat-obatan itu untuk diperiksa terkait penyebab kematian Lina.
Teddy mengatakan kedua rumah sakit itu mendiagnosis Lina sakit GERD.
GERD adalah gastroesophageal reflux disease atau penyakit asam lambung.
Penderita akan merasakan rasa terbakar di dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan.
Sebelum meninggal, Lina sempat bertemu anak-anak dari pernikahannya dengan Sule lantaran ingin liburan tahun baru.
Selama liburan itu Lina terlihat sehat dan tak mengeluhkan apa-apa.
Hal itu dilakukan Lina karena tak ingin anak-anaknya, Ferdy, Rizwan, dan Putri Delina khawatir.
Apalagi sampai melihat obat yang dikonsumsi Lina begitu banyak.
"Jadi minum obatnya mau enggak mau (seperti enggak niat), mungkin takut anak-anak lihat obatnya banyak terus pengen nyusuin dedek (Bintang) juga jadi ada beberapa obat enggak dimakan," ucapnya.
Teddy mengatakan rumah sakit juga menganggap kematian Lina karena hal wajar.
"Kalau dari rumah sakit ya sama meninggalnya karena ibaratnya penyakitnya itu. Karena dulu gejalanya sama sesak panas," kata Teddy.
"Kalau dari rumah sakit melihatnya wajar karena mereka enggak sembarangan ngeluarin surat meninggal," tambahnya.
• Lina Mantan Istri Sule Terbukti Tak Dibunuh, Arti Lebam di Laporan Rizky Febian Akhirnya Terjawab
• Hasil Autopsi Lina Buat Teddy Tenang, Kecurigaan Runtuh, Sempat Bilang Tak Tuntut Balik Rizky Febian
Hasil Autopsi
Dari hasil autopsi, ditemukan luka pada lambung Lina. Adapula gambaran penyakit darah tinggi kronis yang dideritanya.
Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga mengatakan, hasil penyelidikan dengan memeriksa 25 saksi dan hasil autopsi melibatkan dokter forensik, dari hasil visum, didapat keterangan bahwa kondisi jenazah sudah membusuk.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Saya ulangi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pada pemeriksaan organ dalam, ditemukan adanya gambaran penyakit darah tinggi kronis atau hipertensi. Batu pada saluran empedu serta tukap atau luka di lambung yang luas," ucap dia.

Kemudian, pada pemeriksaan histopatologi, ditemukan tukak atau sodetan atau luka pada lambung.
Pada ginjal juga ditemukan hipertensi kronis. Kemudian perbendungan pembuluh darah paru, tidak ditemukan hati kronis dan pembesaran sebagian otot jantung tidak ditemukan serangan jantung.
Lalu, tidak ditemukan penyumbatan pembuluh darah jantung dan gambaran serangan jantung akut karena jaringan otot jantung terjadi pembusukan.
Tidak juga ditemukan racun pada tubuh Lina berdasarkan hasil pemeriksaan toksikologi pada laboratorium forensik.
"Sebagai kesimpulan, setelah autopsi dan laboratorium, kematian saudari Lina Jubaedah bukan karena kekerasan maupun racun. Tapi akibat penyakit, yakni gambaran penyakit hipertensi kronis, luka pada selaput lendir lambung, adanya batu empedu pada saluran empedu lalu adanya pembesaran hipertropi pada organ jantung," ucap dia.