Nasib Mahasiswa WNI di Wuhan, Hanya Bisa Berdiam Diri di Kamar, Berharap Evakuasi ke Kota Lebih Aman
Hingga kini wabah virus corona di Wuhan China masih mengancam penduduknya setempat, termasuk WNI yang berada di sana, begini nasib mahasiswa WNI
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Theofilus Richard
Rio Alfi menyebut harga kebutuhan pokok sembako sudah mulai naik.
Hal itu pun disusul dengan terbatasnya stok di pasar swalayan maupun supermarket yang ada.
"Bagi kami mahasiswa yang mengandalkan beasiswa kemungkinan tidak mencukupi ya," ujar Rio Alfi.
Lebih lanjut, ia mengatakan kondisi cuaca di China memang sedang musim dingin.
Saat ini pihak kampus mulai melarang penggunaan sepeda listrik.
Selain itu sejumlah pilihan transportasi umum di Wuhan pun ditutup.
• Ada Pasien Asal Cina di IGD RSHS Bandung, Masih Diobservasi Belum Suspect Virus Corona
Mau tak mau penduduk pun harus berjalan kaki.
Bus, Subway, hingga kereta, bahkan rute penerbangan pun terbatas.
Pemerintah China pun mengantisipasi penyebaran virus corona dengan menutup sementara akses penerbangan di Wuhan.
Akhirnya mahasiswa pun tak bisa pulang ke Indonesia.
Dengan penuh harap, Rio Alfi mewakili 93 mahasiswa asal Indonesia sedang menunggu informasi dari KBRI.
Saat ini Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok di Wuhan, sudah berkoordinasi dengan KBRI.
Namun sejauh ini belum ada informasi yang bisa memberika kepastian, kata Alfi.
"Apakah kami bisa dievakuasi atau bagaimana itu belum diputuskan," ungkapnya.
Alfi pasrah, dan berharap dirinya dan mahasiswa lainnya mendapatkan solusi yang terbaik.