Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana Marah Sampai Nunjuk-nunjuk, Sebut Roy Suryo Jangan Ketawa-tawa

Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana tak bisa menahan kekesalan saat beradu argumen dengan Roy Suryo.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kolase Tribun Jabar (Kompas.com dan Tribun Jakarta via Kompas)
Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana bilang Roy Suryo jangan ketawa-ketawa. 

Seperti yang dimuat Kompas.com, Roy Suryo melaporkan petinggi Sunda Empire ke Polda Metro Jaya.

Disebutkan pasal yang sisangkakan pada laporan itu adalah Pasal 27 Ayat 3 Juncto Pasal 45 Ayat 3 dan atau Pasal 31 Juncto Pasal 48 dan atau Pasal 35 Juncto Pasal 51 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Tindak Pidana dan atau Pasal 310 dan atau Pasal 311 KUHP.

Petinggi Sunda Empire Jadi Sorotan di ILC

Seorang petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana kini muncul di program acara televisi, Indonesia Lawyers Club atau ILC yang tayang di TV One pada Selasa (21/1/2020) malam.

Penampilannya tampak rapi dan perlente mengenakan seragam khas militer.

Ia diberikan kesempatan bicara untuk memaparkan tentang Sunda Empire yang sedang menjadi perbincangan hangat.

Diketahui, Sunda Empire ini mencuat ketika pria yang mengklaim sebagai raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso alias Totok Santoso Hadiningrat ditangkap polisi.

Totok Santoso harus berurusan dengan hukum terkait pendirian kerajaan di Purworejo yang diketahui memungut uang pengikutnya.

Hebohnya keberadaan Keraton Agung Sejagat ini membuat keberadaan Sunda Empire pun terendus pula.

Nasri Banks, Grand Prime Minister di Sunda Empire, sosok yang lebih tinggi di atas Rangga Sasana. Dia  terlihat dominan dalam sejumlah tayangan video di media sosial. (Foto: Tribunjabar.id/Mega Nugraha- Istimewa)
Nasri Banks, Grand Prime Minister di Sunda Empire, sosok yang lebih tinggi di atas Rangga Sasana. Dia terlihat dominan dalam sejumlah tayangan video di media sosial. (Foto: Tribunjabar.id/Mega Nugraha- Istimewa) (Kolase Tribun Jabar)

Berbagai postingan pihak Sunda Empire ini tersebar, bahkan viral di media sosial dan menjadi pemberitaan media massa.

Diketahui, kegiatan dari Sunda Empire ini berpusat di Kota Bandung.

Di program acara ILC, Rangga Sasana juga menjelaskan panjang lebar kaitannya Sunda Empire dengan Kota Bandung.

Kehadirannya sebagai narasumber pun menjadi sorotan narasumber lainnya.

Tak jarang, narasumber lain turut tertawa, bahkan berkomentar mendengar penjelasan petinggi Sunda Empire.

Ia tampak cakap memberikan penjelasan panjang lebar. Namun, di antara semua pemaparan Rangga Sasana, ada satu hal yang mencuri perhatian.

Ia tampak ngegas tak rela atau tak sudi jika Sunda Empire disamakan dengan kerajaan yang dibangun Totok Santoso yaitu Keraton Agung Sejagat.

"Jadi perlu diketahui, Sunda Empire jangan disamakan apa yang dilakukan Toto Santoso," katanya bernada tegas dan terdengar ngegas.

Namun, perkataan Rangga ini langsung ditimpali host ILC, Karni Ilyas. Ia berkomentar bahwa Totok Santoso juga penganut Sunda Empire.

"Tapi Toto pun penganut Sunda Empire," kata Karni Ilyas.

Kemudian, Rangga Sasana pun langsung memberikan tanggapan.

"Siapapun boleh di Sunda Empire tapi karena posisi gini, Sunda Empire tidak merekrut manusia, tapi adalah anggotanya seluruh negara dan pemerintahan seluruh dunia, bukan manusia. Adapun ada pejabatnya yang bekerja di sana, mereka baru persiapan kita ini," ujarnya.

Seperti yang dimuat Kompas.com, Ragga Sasana mengakui Toto Santoso pernah bergabung dengan Sunga Empire.

Namun, ia mengaku Toto sudah dikeluarkan sejak lama.

"Sudah keluar, (Toto Santoso) sudah dikeluarkan lama," ujar dia," katanya.

Ia menyebut, Toto sudah lebih dulu bergabung daripada dirinya. Oleh karena itu, ia tak tahu seperti apa sosok Toto.

Kemudian, ia juga menegaskan bahwa raja Keraton Agung Sejagat itu tak ada kaitannya dengan Sunda Empire.

"Tidak ada hubunganya saudara Toto dengan Sunda Empire. Mungkin setelah dipecat, Toto membangun seperti itu (keraton)," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved