Ratusan Monyet Ekor Panjang Masuk Permukiman di Desa Cibeureum dan Merusak Kebun Warga

Ratusan monyet jenis ekor panjang masuk permukiman warga di Desa Cibeureum, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Kompas.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
Kandang sementara yang berisi monyet ekor panjang di Desa Cibeureum, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa (21/1/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN- Ratusan monyet jenis ekor panjang masuk permukiman warga di Desa Cibeureum, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Warga Desa Cibeureum pun resah karena ratusan monyet ekor panjang itu merusak kebun-kebun yang ditanami ubi jalar, singkong, pisang, kelapa, dan kopi.

Lantaran dianggap menganggu sekira 120 monyet ekor panjang  yang hidup di kaki Gunung Ciremai itu ditangkap Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat.

Polisi Kehutanan BBKSDA Jawa Barat Ade Kurniadi Karim menyampaikan, penangkapan ini dilakukan atas permohonan warga Desa Cibeurum kepada BBKSDA Jawa Barat.

Mereka mengaku sudah merasa sangat terganggu dan terancam oleh kawanan monyet karena masuk ke permukiman dan memakan hasil tanaman warga.

“Konflik satwa dalam artian monyet sudah menjadi hama atau gangguan bagi para petani hutan atau masyarakat yang hidup berbatasan dengan kawasan hutan,” kata Ade kepada Kompas.com melalui aplikasi media sosial, Kamis (23/1/2020) siang.

Ramalan Shio Monyet di Tahun Tikus Logam, Imlek 2020 Ini yang Jomblo Bakal Jadi Target Cinta nih!

Mengenal Surili, Monyet Pemakan Daun yang Terancam Punah, Pernah Jadi Maskot PON di Jabar

Proses selanjutnya, kata Ade, BBKSDA berkoordinasi dengan PT Primaco Purwakarta untuk kerjasama dalam penanganan gangguan monyet-monyet tersebut.

Sebagai fasilitator, petugas BBKSDA melakuan pemantauan di lapangan kegiatan yang berlangsung selama empat hari dari Sabtu 19 hingga Selasa 22 Januari 2020.

Penangkapan satwa dilakukan secara manual oleh tim dari Suku Baduy Banten. Ade menilai, mereka mahir dan memiliki keahlian cara penangkapan monyet dengan tanpa melukai monyet.

Mereka juga sangat berpengalaman dalam hal penangan konflik satwa monyet di beberapa tempat di wilayah kerja BBKSDA Jabar.

“Ketika akan mengangkut satwa dari desa terdampak ke PT Primaco dikeluarkan Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Liar Dalam Negeri (SATS DN) oleh BBKSDA Jabar. Selanjutnya, dibawa ke penangkaran monyet ekor panjang ke kandang karantina PT Primaco Indonesia di Purwakarta. Sebanyak kurang lebih 120 ekor,” tambah Ade melalui aplikasi pesan.

Kepala Urusan Pemerintahan Desa Cibeureum Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, Supandi menyatakan monyet-monyet ini terpaksa ditangkap karena sudah sangat meresahkan warga sekitar.

Usir Ratusan Monyet Ekor Panjang, Warga Desa Nangewer Tasikmalaya Undang Pawang Monyet dari Baduy

Ratusan Monyet Turun Gunung, Serbu Kebun Palawija Milik Warga di Tasikmalaya

Kawanan monyet kerap keluar dari habitatnya dan memakan hasil perkebunan warga.

“Terus terang saja, akhir-akhir ini sering meresahkan masyarakat, terutama mengganggu tanaman kaya: ubi jalar, singkong, pisang, kelapa, kopi dan lainnya. Jumlahnya banyak, nggak keitung Pak,” kata Supandi kepada Kompas.com di lokasi penangkapan monyet, Selasa (21/1/2020).

Indikatornya adalah hasil panen tanaman yang merosot drastis. Bahkan, Supandi mengatakan, kawanan monyet itu tidak hanya menyerang tanaman, tetapi juga masuk ke permukiman warga.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved