Bandung Segera Miliki Pabrik Kabel Optik Terbesar se-Asia Tenggara
Ketergantungan Indonesia akan suplai kabel optik (fiber cable) dari luar negeri akan segera berakhir dalam waktu dekat.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketergantungan Indonesia akan suplai kabel optik (fiber cable) dari luar negeri akan segera berakhir dalam waktu dekat.
Ini karena sebuah pabrik kabel optik besar akan segera dibangun, bukan saja ditargetkan mampu memenuhi kebutuhan nasional, namun bahkan untuk kebutuhan ekspor.
Adalah perusahaan di bawah kendali pengusaha kabel optik, Boris Syaifulloh,Borysa Cipta Communica (BCC), yang akan segera mewujudkan berdirinya pabrik itu di Kota Bandung.
Bersama investor dari Negeri Ginseng, Korea, BCC akan segera membangun kawasan terpadu pabrik optik di Bandung dalam satu bulan ke depan.
Menurut Boris Syaifullah yang juga sebagai Presiden Direktur dan CEO PT BCC, pembangunan pabrik kabel optik ini merupakan implementasi kerjasama yang sudah dibangun bersama perusahaan asal Korea melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani di Bandung, November 2019.
"Atas implementasi MoU tahun lalu di Bandung, maka kami akan segera bergerak dalam satu bulan ke depan (mulai membangun pabrik)," kata Boris di Kantor Apnatel, Jalan Buahbatu, Kota Bandung, Selasa (14/11/2020).
• Kick Off Liga 1 2020 Terancam Molor Gara-gara Piala Presiden Belum Jelas
Adapun kerjasama yang dibangun antara pihaknya dengan perusahaan asal Korea itu, kata Boris, pembagiannya lebih besar untuk BCC yaitu 51 persen berbanding 49 persen. Hal ini dikarenakan hampir seluruh pengerjaannya ditangani oleh BCC.
"Mereka (investor Korea) hanya menyediakan uang saja dengan tawaran (investasi) mereka di angka Rp 250 miliar," katanya.
Boris mengatakan bahwa kerjasama dua perusahaan telekomunikasi Indonesia dengan Korera ini sudah mendapatkan restu dari Pemerintah Kota Bandung. Bahkan, kata Boris, Pemkot Bandung sudah bersedia memberikan keleluasaan sejumlah lahan milih mereka untuk dimanfaatkan sebagai pabrik.
"Namun aksesnya kurang memadai, akhirnya kami ambil alih dan mencari sendiri tanah itu, meskipun mahal tapi aksesnya bagus," katanya.
Pabrik kabel optik di Bandung ini, kata Boris, merupakan pabrik pertama dan terbesar di Asia Tenggara dan terdiri dari beberapa bagian.
• Ternyata Raja Keraton Agung Sejagat Punya Angkringan di Kontrakan, Buka Sejak 2018 Sekarang Tutup
Di antaranya adalah pabrik kabel, perusahaan aksesoris kabel optik yang akan melanjutkan pengerjaan pembuatan kabel sesuai dengan spesifikasi PT Telkom, dan beberapa pabrik penunjang.
Pabrik ini merupakan pusat produksi dari hulu hingga hilir yang akan memutus ketergantungan Indonesia dari impor kabel optik.
"Karena selama ini kita 90 persen impor, tidak ada bahan bakunya di sini, kita impor dari Korea, Cina sama Italia. Nah di pabrik ini, kami akan produksi semua sehingga tak perlu impor lagi,:" katanya.